Hangout

Jangan Sembarangan! Ketahui Bahaya Makan Gorengan saat Buka Puasa

Gorengan mungkin jadi salah satu sajian menu sehari-hari yang akan selalu menghiasi meja makan Anda. Gorengan bahkan tak pernah absen dari menu wajib dari berbagai acara dan perhelatan akbar. 

Tak hanya jadi sajian di acara resmi saja, menu yang satu ini sering menjadi kudapan wajib saat bulan puasa. Rasa gurih dan renyahnya, menjadi alasan takjil yang satu ini sering diburu untuk hidangan berbuka puasa. 

Sayangnya, kebiasaan makan gorengan saat puasa bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Bahaya makan gorengan saat berbuka puasa sebenarnya bisa saja muncul cepat atau lambat. Itu sebabnya banyak pakar kesehatan menyarankan untuk tidak mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa, apalagi jika Anda mengonsumsinya dalam jumlah banyak. 

Bahaya Konsumsi Gorengan saat Berbuka Puasa

bahaya makan gorengan saat berbuka puasa
Foto: freepik.com

1. Kadar Kolesterol Jahat meningkat dari Lemak Trans

Minyak yang digunakan untuk menggoreng biasanya mengandung lemak trans yang mampu meningkatkan jumlah kolesterol jahat dalam tubuh. Lemak trans ini dikenal dengan low density lipoprotein atau LDL. Mengingat kandungan lemak jahat pada gorengan sangat tinggi, apabila sering dikonsumsi akan menyebabkan kadar kolesterol dalam tubuh juga naik.

Apabila tubuh mengalami peningkatan kolesterol jahat atau LDL, maka Anda akan berisiko terkena penyakit berbahaya, seperti stroke, serangan jantung hingga kanker, berdasarkan studi yang dikeluarkan oleh The American Journal of Clinical Nutrition tahun 1997.

2. Bisa Memicu Kegemukan

Makan gorengan saat berbuka puasa bisa meningkatkan asupan kalori. Hal itu karena makanan yang digoreng mengandung lebih banyak kalori dibandingkan makanan yang tidak digoreng. 

Bahkan, kandungan lemak trans pada gorengan juga meningkatkan risiko kenaikan berat badan. Tidak menutup kemungkinan, bila kebiasaan makan gorengan setiap hari saat puasa akan menimbulkan obesitas pada tubuh. 

3. Memicu Peningkatan Diabetes Tipe 2

Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Harvard School of Public Health pada tahun 2014 menemukan fakta bahwa seringnya mengonsumsi makanan yang digoreng secara signifikan berhubungan dengan risiko peningkatan diabetes tipe 2.

Hasil ini diperoleh melalui data yang diambil dari pria dan wanita berjumlah 100.000 orang selama periode 25 tahun. Berdasarkan penelitian tersebut mengungkapkan bahwa peserta yang makan gorengan 4 sampai 6 kali seminggu memiliki risiko 39 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang makan gorengan kurang dari sekali seminggu.

Tak hanya itu, peserta yang makan gorengan setidaknya 7 kali seminggu memiliki risiko 55 persen lebih besar terkena kondisi diabetes tipe 2.

4. Tenggorokan Gatal

Terlalu banyak makan gorengan saat puasa bisa menyebabkan tenggorokan menjadi gatal dan suara serak. Hal ini disebabkan adanya kandungan aklorein yang merupakan senyawa organik tak jenuh yang terdapat pada gorengan.

Akrolein berasal dari minyak goreng yang telah digunakan berkali-kali dalam menggoreng. Terlebih lagi, bila Anda membelinya di tukang gorengan. Serikali penjual menggunakan minyak goreng yang telah digunakan berkali-kali dalam menggoreng hingga warnanya berubah hitam pekat.

5. Lemak dalam Minyak Sulit Dicerna

Selain punya kalori yang tinggi, kandungan minyak yang terdapat pada gorengan juga susah dicerna. sehingga dapat mengganggu saluran pencernaan dan mencegahnya untuk memproses makanan lain. 

 Selain itu, Anda harus tahu bahwa gorengan tidak membuat Anda cepat kenyang. Justru, hal itu membuat Anda lambat merasakan kenyang dan akan sering makan berlebihan.

6. Berpotensi Penyebab Kanker karena Kandungan Akrilamida

Rasa nikmat yang membuat gorengan disukai banyak orang Indonesia ini justru bisa memicu terjadinya kanker. Hal itu karena ada senyawa berbahaya di balik nikmatnya gorengan. Salah satu senyawa adalah akrilamida.

Akrilamida adalah senyawa berbahaya yang terbentuk saat makanan yang digoreng terlalu lama digoreng dengan minyak.  Jumlah akrilamida yang terbentuk akibat pemanasan akan meningkat seiring bertambahnya waktu menggoreng. 

Back to top button