Saat politisi yang dahulu bersama membesarkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sibuk berkampanye pilpres untuk pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran, Tsamara Amany justru tidak terlihat.
Tetapi ke depan, sepertinya bakal muncul lagi setelah Menteri BUMN, Erick Thohir memberinya tugas baru sebagai staf khusus. Untuk tugas barunya ini, Menteri Etho, sapaan Erick Thohir mengkhususkan tugas mantan Ketua DPP PSI ini pada kebijakan publik.
Dengan keputusan ini, Menteri Etho menjelaskan porsi kepemimpinan perempuan di Kementerian BUMN perlu ditambah.
“Baru (diputuskan), karena jumlah komposisi perempuan di kementerian pun harus saya tambah,” ucap Etho di sela-sela acara Perayaan Hari Ibu dan Peluncuran Employee Well-Being Policy, Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Pertimbangannya mengangkat Tsamara, jelas Menteri Etho, terkait kebijakan publik. Menurutnya, perlu suara anak muda sebagai jembatan.
“Pertimbangan public policy, kita perlu juga suara anak muda menjadi jembatan,” jelasnya.
Dalam rencananya, kata Etho, salah satu hal yang didiskusikannya dengan Tsamara ialah terkait dengan kesehatan mental.
“Salah satu diskusi saya dengan Tsamara mental health. Dengan 70 persen, generasi muda itu ada indikasi mental health,” ujarnya.
Pada bulan Maret tahun 2022 lalu, Tsamara Amany mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader PSI setelah berkecimpung selama lima tahun.
Tsamara yang lahir di Jakarta pada 24 Juni 1996 menempuh pendidikan sarjana (S1) bidang Ilmu Komunikasi di Universitas Paramadina, Jakarta tahun 2018 ini, ingin mencari pengalaman baru di luar dunia politik. Begitu sikapnya saat memilih keluar dari PSI.
Ada kemungkinan Menteri Etho memilih Tsamara mengurusi masalah anak muda setelah mengetahui judul skripsinya saat menyelesaikan program S-1 bidang Ilmu Komunikasi di Universitas Paramadina.
Tsamara lulus dengan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kampanye Multimedia Partai Solidaritas Indonesia di Facebook Terhadap Minat Anak Muda Berbagi Informasi Politik.”
