News

42 Balita Alami Keracunan, Kepala BKKBN Ungkap Perlunya Ahli Gizi


Belakangan terdapat 42 balita mengalami keracunan di Majene, Sulawesi Barat, setelah mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pencegah stunting. 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju menemukan adanya bakteri E-Coli dari sampel makanan PMT tersebut.

Melihat kasus tersebut, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyarankan agar setiap kabupaten/kota yang memiliki program pemberian makanan tambahan di posyandu untuk juga menggaet ahli gizi. 

Dokter Hasto menjelaskan, pentingnya ahli gizi dilibatkan agar setiap makanan tambahan yang diberikan bisa lebih dulu dikonsultasikan. 

Hal ini juga berkaitan dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan anak-anak yang menerima makanan PMT tersebut. 

“Saran saya di daerah itu tim percepatan penurunan stunting harus ada ahli gizi, di kecamatan juga ada ahli gizi. Saran saya konsultasi dengan ahli gizi setempat. Tim percepatan penurunan stunting harus mengawal dengan baik,” kata dokter Hasto saat ditemui inilah.com usai Rapat Koordinasi Teknis BKKBN di Jakarta, Selasa (14/5/2024). 

Masih menurutnya, ada baiknya sebelum dibagikan kepada anak-anak harus lebih dahulu dicoba oleh petugas terkait. 

“Makanan kalau perlu diuji coba. Seluruh Indonesia sekarang marak sekali membuat makanan untuk balita dan ibu hamil dan ada kejadian di Sulawesi Barat, saya rasa itu satu dari sekian ribu kegiatan,” ujarnya.

 

Back to top button