News

Iran Memulai Serangan Balasan ke Israel


Garda Revolusi Iran mulai meluncurkan serangan pesawat nirawak (drone) hingga roket ke Israel akhir pekan ini.

“Korps Garda Revolusi Islam Iran telah mengumumkan penembakan puluhan drone dan rudal ke arah posisi rezim Zionis di wilayah pendudukan Palestina,” demikian diberitakan kantor berita Iran, IRNA, Minggu (14/4/2024) pagi WIB.

IRNA melaporkan pernyataan Garda Revolusi yang menyebutkan angkatan udaranya telah menembakkan puluhan rudal ke sasaran tertentu di wilayah pendudukan Israel.

“Serangan tersebut merupakan respons terhadap berbagai kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis, termasuk serangan terhadap bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus dan pembunuhan sekelompok komandan dan penasihat militer negara kami di Suriah,” demikian pernyataan Garda Revolusi Iran yang diwartakan IRNA.

Juru Bicara Militer Israel (IDF) pun mengonfirmasi rudal-rudal yang ditembakkan dari arah Iran. Namun, tak disebutkan secara spesifik mengenai kerusakan atau korban dari serangan udara tersebut.

Jubir IDF itu menyebut Iran telah meluncurkan lebih dari 100 muatan bahan peledak menggunakan drone sejak Sabtu (13/4/2024). Namun, pemerintah Israel menolak untuk segera mengonfirmasi laporan media bahwa rudal jelajah juga merupakan bagian dari serangan balasan Iran itu.

Sementara sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), menggelar pertemuan khusus menyikapi perkembangan di Timur Tengah tersebut.

Presiden AS Joe Biden disebut menggelar sebuah pertemuan khusus dengan petinggi keamanan nasional dan anggota kabinet di kantornya, Gedung Putih, Washington.

Israel dan Iran bersitegang usai Negara Yahudi itu dituding melakukan penyerangan terhadap fasilitas diplomatik di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.

Iran menuduh Israel melakukan serangan itu dan berjanji akan membalasnya. Para pemimpin politik dan militer Iran bersumpah akan melakukan pembalasan.

Pernyataan tersebut memicu reaksi para pemimpin dunia untuk berusaha meredakan situasi.
 

Back to top button