Market

Kompetisi Makin Ketat, BBKP Siapkan Digital Banking Generasi Terbaru

Menghadapi semakin ketatnya persaingan antar bank di 2022, PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menyusun strategi baru, yakni Next Level Banking. Berbagai inovasi digital banking dilakukan demi meningkatkan layanan kepada nasabah.

Presiden Direktur KB Bukopin, Chang Su Choi mengungkapkan, setelah merilis corporate video berjudul Next Level Banking KB Bukopin x aespa yang menampilkan 4 personil girlband Korea Selatan, KB Bukopin akan menerapkan migrasi sistem core banking ke New Generation Banking System (NGBS), transformasi outlet, serta memperbaiki jaringan distribusi di seluruh Indonesia, secara bersamaan.

“KB Bukopin bertekad untuk menjadi lebih berorientasi pada nasabah, digital, dan efisien. Perubahan sistem perbankan ini difokuskan ke Customer-oriented management, manajemen yang menghargai kearifan lokal, dan IT-based finance,” papar Chang Su Choi, Selasa (10/5/2022) .

Dia bilang, New Generation Banking System (NGBS) merupakan sistem core banking terbaru dari KB Bukopin. Mengusung konsep banking everywhere, but never at a bank, KB Bukopin menjalankan prosedur transformasi digital untuk memberikan layanan keuangan yang lebih baik.

Untuk mengakomodir kebutuhan ekspansi bisnis perseroan dalam hal percepatan proses kredit di seluruh sektor. Baik mikro, SME, maupun komersial. Sistem ini menggunakan teknologi terbaru, seperti pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). “Didampingi effort transformasi outlet dan perbaikan jaringan distribusi, kami berharap untuk membuat layanan semakin mudah, cepat, dan nyaman.” kata Chang Su Choi.

Dia menambahkan, strategi next level bankingm tidak berhenti di langkah-langkah itu saja. Setelah peningkatan servis dan produk, KB Bukopin akan memberikan experience-experience berkualitas di luar layanan perbankan inti.

“Kami berencana mengadakan acara-acara seru seperti virtual concert dan live concert untuk menunjukan rasa apresiasi kami kepada nasabah-nasabah setia kami. Kami juga akan merambah ke dunia metaverse karena kami melihat potensi teknologi baru ini sebagai jalur komunikasi dan interaksi masa depan,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button