Market

Investor Asing Enggan Masuk IKN, Pakar NTU Sebut Ada Cacat Perhitungan

Konsep pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara untuk pemerataan pembangunan, dibantah. Di Amerika Serikat (AS), daerah yang dekat dengan ibu kota negara tidak menjamin rakyatnya makmur-makmur.  

Pakar sosiologi perkotaan dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Sulfikar Amir menilai, pemikiran pemerintah Indonesia terkait pemerataan pertumbuhan ekonomi dengan membangun IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Timur), jelas salah. “Pemerataan pertumbuhan sama sekali tidak ditentukan oleh lokasi ibu kota,” kata Sulfikar, dikutip Selasa (21/11/2023).

Sulfikar pu mencontohkan West Virginia yang berdekatan dengan ibu kota AS, Washington DC. Namun, pertumbuhan ekonominya rendah.

“Ibu kota Amerika Serikat di Washington DC, posisinya di pantai timur. Tapi, justru California yang jauh dari Washingtong, menjadi negara bagian yang paling kaya,” ujar Sulfikar.

Kata Sulfikar, pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta Kaltim yang berdalih pemerataan ekonomi, jelas-jelas tidak berbasiskan teknokratik dan cacat perhitungan. “Selain itu, alasan pemindahan ibu kota karena tidak terbendungnya beban sosial dan ekonomi Jakarta juga tidak relevan,” paparnya.

Menurut Sulfikar, DKI Jakarta masih bisa dibenahi dengan pendekatan dan tata kelola kolaborasi. “Artinya, berbagai masalah di Jakarta itu bisa diselesaikan,” katanya.

Sementara itu, pakar tata kota dari UGM, Tri Mulyani Sunarharum mengatakan kota kolaborasi perlu diwujudkan di skala nasional, meski ada banyak tantangan dari sisi implementasi.

“Harus ada iklim kolaborasi yang memungkinkan adanya dialog dua arah, tidak didominasi keputusan top down, tetapi juga bottom up, dan cross sectoral,” tutur Mulyani.

Direktur RUJAK Centre for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja menyebut IKN Nusantara tidak mencerminkan kota masa depan.

“IKN tidak mencerminkan kota masa depan, itu hanya kumpulan bangunan tanpa manusia, akan mengulang kesalahan lama pembangunan urban di Indonesia berdekade-dekade lamanya. IKN tidak bisa menjadi kota yang dapat dicontoh kota-kota lain di Indonesia,” kata Elisa. 

Back to top button