News

Inilah Penampakan Kios Kosmetik Imam yang Diculik Anggota Pengamanan Presiden

Kios kosmetik milik Imam Masykur (25) tampak ‘menyempil’ diantara bangunan-bangunan ruko lain di sekitaran Jalan Sandratek, Kelurahan Rempoa, Tangerang Selatan.

Bangunan kios milik pemuda asal Aceh itu, dihimpit warung kelontong serta warung makan yang cukup ramai sehari-harinya.

Di kios berukuran sekitar tiga x lima meter inilah, Imam diculik anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Praka RM dan dua anggota TNI lainnya. Imam diangkut menggunakan mobil, disiksa, hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa dengan penuh luka.

Menurut kesaksian warga setempat yang melihat aksi penculikan itu, menjelaskan Imam tiba-tiba didatangi pelaku menggunakan mobil yang langsung masuk ke toko yang dijaganya pada sore hari, Sabtu (12/8/2023).

“Kejadiannya sekitar jam 5 (sore). Satu orang yang jemput dibawa pakai borgol,” kata salah seorang warga sekitar yang menolak disebutkan namanya, Senin (28/8/2023).

Imam sendiri belum lama menempati bangunan kios yang dijadikannya tempat usaha kosmetik tersebut.”Baru tiga bulan,” terangnya.

Inilah Penampakan Kios Kosmetik Imam yang Diculik Anggota Pengamanan Presiden
Kios milik Imam cukup ramai diapit toko kelontong hingga rumah makan di kawasan Tangsel (Inilah.com/Syahidan)

Saat kejadian, warga sempat ingin membantu Imam. Namun salah satu pelaku, mengaku sebagai polisi hingga membuat warga mundur teratur, membiarkan Imam dibawa dengan mobil.

Setelah diculik, kabar tentang Imam baru diketahui keluarga beberapa hari kemudian, dengan kondisi tak bernyawa. Jenazah Imam ditemukan warga di sebuah sungai di Karawang Barat, Jawa Barat.

Imam diculik Praka RM dan dua anggota TNI lainnya untuk dimintai tebusan. Tubuh pemuda asal Dusun Arafah, Kelurahan Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Aceh itu penuh luka. Keluarga yang dikirimi video penyiksaan Imam, diminta menyiapkan uang tebusan Rp50 juta, jika tidak, nyawa Imam tak selamat.

Kini, Praka RM dan dua komplotannya sedang diperiksa intensif Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya).

“Terkait kejadian penganiayaan, saat ini pihak berwenang yaitu Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan,” kata Komandan Paspampres Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay dihubungi di Jakarta, Minggu (27/8/2023).

Rafael mengatakan tersangka sudah ditahan di Pomdam Jaya untuk diambil keterangan dan kepentingan penyelidikan.

Back to top button