Market

Inilah Pemicu Masalah Proyek LRT Jabodebek Versi DPR

Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin mengatakan kurangnya koordinasi dalam perencanaan lah yang menyebabkan pembengkakan biaya dan kesalahan teknis proyek LRT Jabodebek.

“Kita melihat masalah koordinasi terutama perencanaan yang tidak baik sehingga menyebabkan pembengkakan biaya dan juga secara teknis bermasalah,” ujar Andi kepada inilah.com di Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Menurutnya kesalahan dalam proyek LRT tersebut akan menyebabkan kepercayaan publik hilang terhadap negara karena pembangunan proyek tersebut menggunakan uang rakyat.

“Sehingga harus tahu secara detail masalah di mana dan siapa yang bertanggung jawab dan saya kira perlu diaudit investigatif oleh Badan Pemeriksaan Keuangan BPK,” kata Andi.

Ia menuturkan, negara awalnya berjanji tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) namun kenyataan sebagian biaya yang dikeluarkan menghabiskan dana APBN.

“Salah perencanaan dari awal dan juga semangat besar yang tidak didukung oleh kajian dan anggaran sehingga menggunakan utang yang bebannya ke rakyat,” tuturnya.

Sebelumnya, salah desain LRT pertama kali diutarakan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Menurutnya, banyak kelemahan dalam proyek yang nilai investasinya hampir Rp30 triliun itu.

“Ini menarik. Ini salah satu proyek yang impossible mission juga. Ada namanya LRT Jabodebek, nanti 28 Agustus commercial operation date COD,” kata Tiko dalam acara InJourney Talks, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Longspan Jadi Persoalan

Pembangunan lengkung jembatan bentang panjang atau longspan di atas jalan tol dalam kota, Jakarta Selatan menjadi kesalahan teknis paling kentara sejauh ini.

Dalam hal ini, PT Adhi Karya (Persero) Tbk kontraktor proyek jalur LRT mendapat sorotan karena tidak melakukan simulasi dan perhitungan matang terkait kemiringan dan kecepatan LRT selama proses perencanaan.

Kesalahan teknis tersebut membuat LRT harus melaju sangat pelan saat melewati longspan dan lebih parahnya lagi berisiko sebabkan kecelakaan.

Selain itu, jadwal LRT juga harus disesuaikan dengan kecepatan trainset karena tikungan yang sempit. Artinya LRT hanya melaju 20 km per jam, tidak sesuai dengan kecepatan yang diharapkan.

Target Sebelum Asian Games 2018

Peletakan batu pertama (groundbreaking) LRT Jabodebek dilakukan pada tanggal 9 September 2015 oleh Presiden Joko Widodo. Groundbreaking ini dilaksanakan di wilayah dekat rencana Stasiun TMII. Pembangunan fase I tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2018, sebelum Asian Games 2018 diselenggarakan.

Target pembangunan LRT Jabodebek yang direncanakan rampung sebelum Asian Games gagal karena beberapa kendala, seperti masalah pembebasan lahan yang belum selesai. Pada saat Asian Games diadakan, konstruksi LRT Jabodebek baru mencapai 45 persen.

Back to top button