News

Inilah Foto Terakhir Korban Kecelakaan Sebelum Bus yang Ditumpangi Terjun ke Jurang di Guci

Sebanyak 36 warga Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menjadi korban dan dua meninggal dalam insiden bus masuk jurang di jalur Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Minggu, (7/5/2023). Awalnya rombongan diketahui berjumlah 107 orang yang dipisah menjadi dua bus dengan masing-masing berisi 54 dan 53 orang.

Foto terakhir para korban di dalam bus sebelum kejadian nahas tersebut diterima inilah.com, menggambarkan suasana kebersamaan dan kebahagiaan mereka yang tak mengetahui akan datangnya musibah.

B80f0e7e F7b8 4047 A68e 3cdd54375213 - inilah.com
Foto: Dok.pri

Sedianya mereka bepergian untuk melakukan kegiatan ziarah di Wisata Guci. Kegiatan ziarah Majelis Taklim ini sendiri ternyata bukanlah yang pertama kalinya dilakukan.

Mizan Fadhil (52), panitia dan penanggung jawab kegiatan tersebut, mengkonfirmasi bahwa agenda serupa telah menjadi kegiatan rutin tahunan yang dilakukan oleh dua majelis di Serpong Utara, Tangerang Selatan. Majelis Taklim Al Hikmah dan Majelis Taklim Nurul Ikhlas tercatat sebagai pelaksana ziarah makam tersebut.

“Kegiatan ziarah ini biasanya dilakukan dua minggu setelah Lebaran. Mulai dari Cirebon, Demak, ke makam Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, dan Gunung Mulya,” kata Mizan saat ditemui oleh inilah.com di kediamannya, Senin (8/5/2023).

Untuk tahun ini, Mizan menambahkan, dua majelis taklim tersebut berencana mengunjungi tiga tempat. Setelah Cirebon, mereka akan melanjutkan perjalanan ke Guci, Tegal, dan kemudian menuju Pekalongan.

“Kalau untuk tahun ini, tujuannya memang ke Cirebon, Pemalang, Pekalongan, dan Guci. Tadi rombongan belum sempat ke Pekalongan karena mereka ke Guci dulu, baru rencananya pulang lewat Pekalongan,” jelas dia.

Namun, nahas terjadi ketika rombongan bersiap meninggalkan Guci, bus yang ditumpangi salah satu majelis terjun ke sungai.

Mizan pun hingga saat ini belum bisa memastikan apakah kegiatan serupa dan rutin yang dilakukan tiap tahun oleh majelis taklim akan kembali diadakan pada tahun berikutnya.

“Saya yang bukan korban saja masih merasa trauma. Memang saya penanggung jawab, tetapi korban yang lain pasti mengalami trauma yang lebih berat,” ungkap Mizan.

Lebih jauh, Mizan sendiri percaya bahwa banyak makna dan hal positif yang dapat dipetik dari kegiatan ziarah makam seperti yang dilakukan majelis taklimnya. Secara khusus, ziarah makam bertujuan untuk mengambil pelajaran mengenai kematian dan kehidupan akhirat, serta mendoakan para almarhum agar dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT.

Back to top button