News

Wacana Kampanye di Kampus Dorong Pertarungan Gagasan Peserta Pemilu

Wacana kampanye politik di kampus oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dinilai positif lantaran dapat mendorong kultur pertarungan gagasan intelektual. Dalam pandangan Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), persaingan gagasan itu menjadi penting karena masyarakat menginginkan pemilu yang tidak menampilkan persaingan uang atau politik uang.

“Sebetulnya kampanye di kampus ini jadi satu usulan yang cukup bagus. Sebab kalau kita lihat hari ini pemilu masih jauh dari kalangan intelektual,” kata Peneliti Perludem Kahfi Adlan Hafiz, Senin (25/7/2022).

Kahfi menjelaskan, sebagai institusi pendidikan, kampus diisi segenap civitas akademika. Civitas akademika ini yang merupakan kaum intelektual yang dapat menguji langsung visi dan misi dari para peserta pemilu yang berkampanye.

Lebih jauh, Kahfi menilai, kampanye peserta pemilu di lingkungan kampus juga bisa menjadi wadah edukasi politik bermanfaat. Sehingga mampu meningkatkan partisipasi mahasiswa sebagai pemilih muda dalam Pemilu 2024.

“Jangan sampai partisipasi mereka ini hanya dianggap sebagai basis massa atau suara saja. Tapi juga bagaimana mereka bisa memberikan atau menuangkan ide-ide gagasan mereka yang partisipatoris terhadap visi-misi dari kandidat-kandidat dan para politisi yang menjadi peserta pemilu ini,” terang Kahfi.

Dia turut mengingatkan kampanye politik peserta pemilu di lingkungan kampus diisi dengan kegiatan substansial. Artinya, tidak keluar dari konteks materi kampanye.

“Tidak relevan dengan kegiatan-kegiatan yang tidak relevan di kampus. Misalnya konser musik yang melupakan substansi dari kampanye itu sendiri atau pasang baliho-baliho di mana-mana,” tegas Kahfi.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari menyebut kampanye di kampus sesuai aturan perundang-undangan diperbolehkan apabila terpenuhi sejumlah unsur. Unsur ini seperti diundang oleh rektor, tidak menggunakan atribut peserta pemilu, dan mendapatkan kesempatan yang sama untuk setiap calon.

Meski begitu, pernyataan Ketua KPU Hasyim Asyari itu tentang dibolehkannya kampanye di kampus itu masih menuai pro dan kontra.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button