Arena

Ini Perbandingan Bonus yang Didapatkan Atlet Peraih Medali Asian Games Hangzhou

Asian Games 2022 di Hangzhou, China, bukan hanya jadi ajang perebutan medali, tetapi juga sebuah panggung yang bisa mengubah kehidupan atlet. Dari rumah, uang, mobil, hingga pekerjaan di pemerintahan, berbagai insentif ditawarkan oleh negara-negara peserta untuk memotivasi para atletnya. Namun, apa sebenarnya yang lebih berarti bagi atlet: insentif materi atau kebanggaan nasional?

Mungkin anda suka

Mengutip AFP,  Jumat (6/10/2023), Pemerintah India, misalnya, menawarkan bonus sebesar 36.000 dollar AS atau sekitar Rp563 Juta untuk satu medali emas. Di negara dengan banyak penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, jumlah ini sangat signifikan. Namun, bagi atlet seperti pegulat Vinesh Phogat, yang dipromosikan menjadi pejabat senior perkeretaapian setelah meraih emas di Asian Games 2018, kehidupan yang stabil adalah hadiah yang lebih berharga.

Di sisi lain, Singapura menawarkan bonus sebesar 146.000 dollar AS atau sekitar Rp2,3 triliun untuk setiap medali emas. Meski terdengar besar, jumlah ini hanya cukup untuk membeli tempat tinggal yang sempit di negara kaya tersebut.

Sementara di Indonesia, Presiden Joko Widodo telah menjanjikan bonus berupa rumah bagi atlet Indonesia yang berhasil meraih medali. Menurut Ketua Kontingen Indonesia untuk Asian Games 2022, Basuki Hadimuljono, dan Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, komitmen ini akan diwujudkan.

Di Korea Selatan, medali emas di Asian Games bisa mengantarkan atlet putra mendapatkan pengecualian dari wajib militer selama 18 bulan. Hal ini menjadi kontroversial, terutama karena e-sports, yang baru saja memulai debutnya di Asian Games, belum mendapatkan pengecualian serupa.

Meski insentif materi bisa sangat mengubah kehidupan, banyak atlet yang lebih termotivasi oleh kebanggaan nasional atau tujuan pribadi. Petinju asal Filipina, Felix Marcial, misalnya, berjuang untuk membuat keluarganya bangga, sementara atlet lempar lembing asal India, Neeraj Chopra, merasa lega bisa memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya.

Insentif materi memang bisa menjadi motivasi tambahan, tetapi kebanyakan atlet lebih termotivasi oleh kebanggaan nasional dan tujuan pribadi. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa insentif ini bisa menjadi titik balik dalam kehidupan mereka, terutama bagi atlet yang berasal dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu.

Back to top button