News

Ini Kata Dosen UGM Agar Semarang Bebas Banjir

Kota Semarang sedang menjadi sorotan karena bencana banjir yang melanda pada awal tahun. Banjir di ibu kota Jawa Tengah itu tercatat sebagai salah satu yang terparah dan berlangsung cukup lama.

Dosen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Heri Sutanta menyebut persoalan banjir di Semarang harus diatasi secara menyeluruh.

Daerah permukiman dan industri yang ada di kawasan pesisir saat ini, kata dia, dapat dilindungi dengan tanggul laut. Selanjutnya, juga perlu disiapkan banyak pompa untuk mengalirkan air dari drainase ke sungai besar yang aliran airnya menuju laut.

“Harus ada pompa yang disiapkan walaupun membutuhkan biaya operasional yang besar,” kata Heri dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Minggu (8/1/2023).

Apa yang terjadi di Semarang, menurut Heri, mirip seperti di Jakarta, yaitu terjadi penurunan permukan tanah yang cepat. “Hasil penelitian kami, Semarang kondisinya sama seperti di Jakarta. Terjadi penurunan muka tanah dipercepat oleh pemanfaatan air tanah yang berlebihan dan melebih kapasitas,” ujar dia.

Untuk mengantisipasi terjadinya dampak yang lebih besar di kemudian hari, Heri mengusulkan agar pemerintah membuat kebijakan yang komprehensif.

“Kebijakan pertama adalah mengatur pengambilan air tanah dan menjaga imbuhannya melalui perubahan pembatasan penggunaan lahan di daerah tangkapan air. Selanjutnya adalah menanggulangi dampaknya, misalnya, pembangunan tanggul pantai untuk melindungi infrastruktur dan warga,” kata dia.

Kota-kota besar di daerah pesisir seperti Jakarta dan Semarang, tanahnya terbentuk dari aluvial karena hasil endapan sungai sehingga lebih mudah mengalami pemadatan dan akhirnya penurunan tanah.

Di daerah tangkapan air Kota Semarang, kata Heri, dahulu terdapat banyak kebun, tanah tegalan, dan ruang terbuka, tetapi kemudian berubah menjadi kompleks perumahan, kawasan industri dan pembangunan infrastruktur lainnya. “Hal tersebut yang menyebabkan berkurangnya imbuhan di cekungan air tanah (CAT) di Semarang,” jelasnya.

Back to top button