News

Ingin Diakui sebagai Wakil Nabi, Motif Sementara Mustopa Tembaki Kantor Pusat MUI

Polda Metro Jaya mengungkap hasil penyelidikan terkait motif sementara pelaku Mustopa melakukan aksi penembakan ke kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Berdasarkan alat bukti berupa surat-surat ataupun tulisan-tulisan milik tersangka, pria asal Lampung ini ingin mendapatkan pengakuan.

“Dari alat bukti yang ada tulisan-tulisan, yang pertama, motif sementara bahwa yang bersangkutan ini ingin mendapatkan pengakuan sebagai wakil nabi,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).

“Dalam surat tersebut, salah satunya tertulis yang bersangkutan berdasarkan hadist di akhir zaman ada 73 golongan dalam Islam, dan hanya ada 1 golongan yang diakui dan itu adalah ‘saya sebagai Wakil Tuhan’,” sambungnya.

Lebih lanjut, Hengki menuturkan bahwa berdasarkan surat-surat tersebut, sudah ada niat jahat (mens rea) dari Mustopa untuk melakukan kejahatan berupa kekerasan dan teror.

“Ada niat jahat daripada tersangka ini yang dimulai dari tahun 2018, dari surat-surat itu, yang menyatakan yang bersangkutan apabila tidak diakui akan melakukan tindakan kekerasan terhadap pejabat-pejabat negeri dan juga MUI dengan mencari senjata api,” ungkapnya.

Meski begitu, penyidik masih terus mendalami kemungkinan-kemungkinan lain terkait motif Mustopa melepaskan tembakan di Kantor MUI Pusat, Selasa (2/5/2023) siang tadi.

Mustopa melakukan teror di Kantor MUI Pusat menyebabkan dua orang mengalami luka-luka, dan beberapa kaca Kantor MUI pecah. Pria 60 tahun itu teridentifikasi sebagai Warga Desa Sukajaya, Kecamatan Kedondong, Lampung.

Back to top button