Market

Inflasi Oktober Naik, Anak Buah Sri Mulyani Persoalkan Stok Pangan

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, pemerintah fokus kendalikan inflasi melalui stabilitas pasokan pangan.

“Sebagai respons cepat dalam mengendalikan harga pangan, Pemerintah berupaya memitigasi dampak El Nino melalui upaya stabilisasi pasokan terutama komoditas strategis agar ekspektasi inflasi dapat terjaga,” kata Febrio di Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Pernyataan itu merespons inflasi tahunan Oktober 2023 yang tercatat sebesar 2,56 persen (year-on-year/yoy), lebih tinggi dibanding inflasi tahunan September sebesar 2,28 persen (yoy).

Kenaikan tersebut didorong oleh inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) yang naik menjadi 5,54 persen dari 3,62 persen.

Febrio menjelaskan, di tengah musim kemarau yang panjang akibat dampak El Nino, produksi pangan secara umum menurun sehingga beberapa komoditas mengalami peningkatan harga, seperti beras dan aneka cabai.

Di samping menjaga pasokan, pemerintah juga menyiapkan kebijakan operasi pasar, gelar pangan murah, dan intervensi harga yang terus konsisten dilakukan untuk dapat menjaga inflasi.

Sementara itu, inflasi harga diatur pemerintah (administered price) juga tercatat naik tipis menjadi 2,12 persen yoy dari angka 1,99 persen yoy seiring dengan harga minyak mentah yang masih tinggi. Sedangkan perlambatan inflasi inti masih berlanjut mencapai 1,91 persen yoy dari 2,00 persen yoy pada September 2023.

Febrio memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terus dioptimalkan sebagai shock absorber, terutama di tengah tekanan yang disebabkan fenomena El Nino saat ini.

“Pemerintah memberikan tambahan perlindungan sosial, antara lain dengan menambahkan bantuan beras hingga akhir tahun 2023 dan menggulirkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino untuk bulan November-Desember guna menjaga daya beli kelompok miskin dan rentan,” jelas Febrio.

Diketahui, inflasi bulanan pada Oktober tercatat sebesar 0,17 persen (month-to-month/mtm), di mana terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 115,44 pada September 2023 menjadi 115,64 pada Oktober 2023.

Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahun ke tahun mencapai 2,56 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun kalender 1,80 persen (year-to-date/ytd).

Back to top button