Kanal

Indonesia-Vietnam Sepakat Bekerja Sama Perkuat Ketahanan Pangan Global

Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam, Le Minh Hoan menyetujui kerjasama Indonesa-Vietnam dalam memperkuat ketahanan pangan global, terutama dalam menghadapi perubahan iklim yang melanda seluruh dunia. 

Demikian dikatakan Le saat menemui Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) di Kantor Pusat Kementan, Jakarta Selatan, Rabu, (6/9/2023).

“Saya pikir kerjasama ini sangat penting untuk memperbaiki pasokan pangan serta ketahanan pangan. Kita tahu bahwa akhir-akhir ini kita memiliki terlalu banyak faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan di setiap negara seperti perubahan iklim, rantai pasok dan sumber daya,” ujarnya.

Le mengatakan, kolaborasi Indonesia-Vietnam merupakan langkah tepat, sekaligus langkah strategis untuk memperkuat pasokan dan ekspor. Karena itu, kata dia, kedua negara harus memiliki visi yang sama yaitu saling menguatkan pangan berkelanjutan.

“Kami bertekad untuk visi baru kerjasama sektor pertanian yang dapat berubah dengan sangat cepat, sehingga keduanya harus saling melengkapi, saling mendukung, dan memperkuat kerjasama pertanian Indonesia-Vietnam,” katanya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta Pemerintah Vietnam membuka akses kerjasama di bidang pertanian. 

Di antaranya adalah membuka ekspor komoditas buah Indonesia seperti buah salak, manggis, mangga, buah naga, dan jeruk limau. Selain itu, sejumlah komoditas perkebunan seperti cokelat, lada, pala, dan kayu manis juga diharapkan dapat masuk pasar Vietnam.

Menurut SYL, fasilitas ekspor buah Indonesia ke Vietnam perlu digencarkan mengingat pada tahun 2022 lalu terjadi penurunan tren ekspor sebesar 3 hingga 4 persen. Padahal produk buah tropis Indonesia memiliki kualitas yang sangat bagus jika dibandingkan negara lainnya.

“Dan tadi disampaikan bahwa Vietnam akan back up Indonesia secara penuh terhadap apapun tantangan yang dihadapi saat ini. Termasuk akses pasar ekspor komoditas buah Indonesia,” katanya.

Diketahui, Indonesia sejatinya sudah memiliki kerjasama yang kuat dengan Pemerintah Vietnam. Salah satunya MOU yang ditandatangani pada 27 Juni 2013. Namun pelaksanaan MOU tersebut belum berjalan dengan optimal.

Karena itu, SYL berharap ke depan Indonesia-Vietnam dapat segera melakukan pertemuan kelompok kerja teknis melalui Joint Commite on Agriculture Indonesia-Vietnam.

“Kolaborasi kedua negara diharapkan dapat membuahkan rencana kerja yang konkrit. Sekali lagi saya menyampaikan terimakasih dan juga apresiasi terhadap menteri pertanian Vietnam atas kerjasamanya selama ini,” jelasnya.

Back to top button