Market

Indeks Logistik Terjun Bebas, Komisi XI: Hambat Ekonomi Daerah

Indeks logistik yang turun drastis di tahun ini akan menghambat pembangunan ekonomi di daerah. Sebagai negara kepulauan dan sangat luas, biaya logistik memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi.

Anggota Komisi XI DPR, Putri Komarudin menilai kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang tentu memerlukan pemerataan akses konektivitas supaya mempercepat distribusi logistik. “Infrastruktur logistik memang sangat berperan penting untuk menopang perdagangan antar daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya kepada inilah.com, Senin (25/7/2023).

Pemerintah perlu terus melanjutkan pemerataan pembangunan infrastruktur konektivitas yang terintegrasi dari hulu dan hilir untuk menopang distribusi logistik. Hal ini berperan penting sebagai kunci untuk menciptakan mobilitas logistik yang efisien.

Meski indeks logistik anjlok, Indonesia patus bersyukur karena secara makro mencatat pertumbuhan ekonomi yang impresif. Pada triwulan I-2023, Produk Domestik Bruto (PDB) bisa tumbuh 5,03 persen (yoy). Bahkan, tahun lalu, PDB kita tercatat tumbuh 5,31 persen (yoy).

“Akan tetapi, hasil penilaian ini tentu juga menjadi masukan dan catatan tersendiri untuk perbaikan ke depan. Karena ketika kinerja logistik kita semakin efisien, tentu akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi,” ujar anggota FPG ini.

Rilis tentang survei LPI tahun 2023 dari Bank Dunia, Indonesua tercatat sebesar 3,15. Posisi LPI Indonesia ini, tergelincir 17 level dari 63 ke 46 pada tahun ini.

Angka LPI Indonesia pada 2023 ini, cukup jauh ketimbang Singapura yang skornya 4,3 yang berada di posisi puncak, atau Jepang yang berada di peringkat 15 dengan skor 3,9. Survei Bank Dunia ini dilakukan di 139 negara, mengukur berbagai aspek logistik mulai dari kecepatan pengiriman atau pengangkutan barang hingga pelayanan dalam bisnis logistik.

Untuk itu, jelas Puteri, pemerintah harus terus berupaya untuk menurunkan biaya logistik. Karena tak dipungkiri, biaya logistik kita masih mahal yang kisaran 24 persen terhadap PDB.

Bahkan aspek biaya logistik ini masih di atas negara-negara tetangga yang rata-rata hanya 13 persen. Karenanya, penataan ekosistem logistik harapannya bisa semakin memangkas proses bisnis sehingga layanan logistik bisa semakin cepat, efisien dan murah. “Tentunya supaya biaya logistik kita juga mampu bersaing dengan negara lain,” paparnya.

Back to top button