Meski dilanda badai dan hujan deras, ribuan penggemar Manchester City tetap merayakan treble bersejarah bersama para pahlawannya pada Senin (12/6/2023) waktu setempat.
Man City baru saja menjadi klub kedua yang memenangkan Liga Champions, Liga Premier, dan FA Cup dalam satu musim, setelah mengalahkan Inter Milan 1-0 di Istanbul pada Sabtu (10/6/2023) lalu, dan menjadi juara Eropa untuk pertama kalinya.
Meskipun perayaan sempat tertunda karena cuaca buruk, jalan-jalan di pusat kota masih dipenuhi oleh penggemar yang memberikan penghormatan kepada manajer Pep Guardiola dan para pemainnya.
“Ini parade yang luar biasa,” kata Guardiola mengutip laman resminya. “Harusnya seperti ini, tanpa sinar matahari. Kami ingin hujan. Cara yang sempurna,” sambungnya.
Erling Haaland menjadi salah satu dari bintang City yang muncul di atas panggung tanpa kaos, sementara duo Inggris Jack Grealish dan Kalvin Philips tampaknya merasakan efek dari perayaan 48 jam non-stop.
“Saya baru saja memiliki 24 jam terbaik, siang dan malam,” kata Grealish. “Saya rasa saya belum tidur,” katanya.
Delegasi City kembali dari Istanbul ke Manchester pada hari Minggu, tetapi banyak pemain yang langsung terbang ke Ibiza untuk pesta kedua.
Bagi para pendukung City, ada kebahagiaan tambahan karena treble Manchester United tahun 1998/99 kini bukan lagi prestasi unik.
Kota Manchester sebelumnya hidup dalam bayangan tetangga mereka selama beberapa dekade saat Alex Ferguson membangun dinasti di Old Trafford selama 27 tahun memimpin United antara 1986 dan 2013.
Namun, pembelian City oleh Abu Dhabi pada 2008 telah membalikkan rivalitas tersebut, dengan Guardiola dan timnya meraih lima gelar Liga Premier dalam enam musim untuk menjadi kekuatan dominan sepak bola Inggris.
“Begitu banyak yang telah berubah,” kata pegawai kantor Sarah Morris, 27. “Ini seperti mimpi. Saya tidak pernah bisa membayangkan ini,” katanya.
Bahkan bagi mereka yang tidak cukup tua untuk mengingat treble United, sepertinya tidak akan ada yang lebih baik bagi City setelah akhirnya meraih kejayaan Liga Champions.
Bagi generasi yang lebih tua, masih ada rasa tidak percaya tentang bagaimana Man City telah berhasil menaklukkan Eropa.
Pada musim saat United meraih treble 24 tahun yang lalu, Man City berada di tingkat ketiga sepak bola Inggris.
