News

Golkar Respon Soal JK Ada di Balik Pencapresan Anies Baswedan

Partai Golkar masih meyakini politikus seniornya yakni Jusuf Kalla (JK) bukan orang yang mendorong pencapresan (king maker) Anies Baswedan di Pilpres 2024. Sebab masih merupakan kader Partai Golkar dan merupakan tokoh senior partai.

“Informasi yang kita dengar enggak gitu kok,” ujar Sekjen DPP Partai Golkar, Lodewijk F Paulus di Senayan, Jakarta, Jumat (10/2/2023).

Dia mengatakan, JK masih aktif dalam beberapa kegiatan yang dilakukan oleh DPP Partai Golkar. “Mana kalanya beliau diundang acara ini, dia sebagai senior, sebagai mantan wakil presiden, ya pastilah hadir,” sambung Lodewijk.

Lodewijk menambahkan pihaknya tetap akan menghormati sikap politik JK di 2024, termasuk jika JK mendukung Anies Baswedan sebagai Capres di 2024 nanti.

Namun hingga saat ini, Lodewijk masih belum mengetahui soal sikap politik mantan wakil presiden tersebut di Pilpres 2024.

Golkar sendiri berharap JK sebagai tokoh senior partai bisa mendukung keputusan politik Golkar di 2024. Harapan ini diyakini bisa terwujud karena kerabat JK yakni keponakannya yaitu Erwin Aksa saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar.

“Kita juga enggak tahu ya apakah pak JK ke sana, kitakan belum tahu persis. Yang jelas kan beliau kan masih kader partai Golkar dan ada keponakannya wakil ketua umum, tentunya kita mendengar dari pak Erwin yang notabennya beliau adalah wakil ketua umum penggalangan strategis,” jelas dia.

Ada Peran JK di Pilkada DKI Jakarta 2017

Sebagai informasi, JK memang kabarnya memang memiliki kedekatangan dengan Anies Baswedan. Kedekatan ini sudah terbangun saat Anies maju di Pilkada DKI Jakarta 2017 yang berpasangan dengan Sandiaga Uno.

Kabar yang beredar saat itu, JK memang menjadi ‘King Maker’ dari Anies Baswedan untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Keberadaan JK yang ada di belakang Anies ini juga sempat diungkap oleh keponakannya yakni Erwin Aksa yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar.

Saat berbicara di akun YouTube Akbar Faizal Uncensored, Erwin sempat mengungkapkan adanya utang piutang antara Anies dengan Sandiaga Uno di Pilkada DKI 2017 lalu. Utang piutang itu tertuang dalam surat perjanjuan politik di antara keduanya.

Selain itu, Erwin juga menyebut jika Jusuf Kalla (JK) adalah orang yang mengusulkan agar Anies Baswedan dan Sandiaga Uno membuat perjanjian terkait pembagian kerja ketika menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu.

Erwin mengatakan, JK mengusulkan ada perjanjian tersebut karena JK juga membuat perjanjian serupa saat berduet dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada masa pemerintahan periode 2004-2009.

“Jadi waktu itu Pak SBY kerja apa, Pak JK kerja apa, sama, Pak JK juga mengatakan, ‘bikin saja perjanjian sama seperti waktu saya dengan Pak SBY 2004 presidennya Pak SBY, Pak JK wapres’, Pak JK sendiri yang menasehati,” kata Erwin dalam video wawancara di akun YouTube Akbar Faizal Uncensored.

Back to top button