News

Kapolri: Tanpa Sinergitas TNI-Polri Jangan Mimpi Indonesia Emas 2045 Tercapai

Jumat, 24 Jun 2022 – 14:19 WIB

Img 20220624 Wa0006 - inilah.com

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat menjadi pembicara dalam Apel Komandan Satuan (Dansat) TNI AD di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (23-6-2022). Foto: Antara

Sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu faktor penentu untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Artinya, dibutuhkan soliditas dalam menjaga kamtibmas dan integrasi sosial untuk menuju 100 tahun usia Republik.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyinggung soal ini ketika hadir sebagai salah satu pembicara dalam Apel Komandan Satuan (Dansat) TNI AD di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (24/6/2022). Sigit menilai sulit bagi Indonesia mencapai usia 100 tahun pada 2045 tanpa stabilitas nasional.

“Namun kalau tidak, jangan pernah mimpi mewujudkan visi ini. Ini pentingnya pertemuan kita hari ini. Sehingga kita bisa melihat kembali ada tujuan besar yang harus kita kawal sebagai pilar utama bangsa,” ucap Sigit.

Dalam kesempatan itu, Sigit memaparkan optimalisasi sinergitas TNI-Polri dalam menyelesaikan permasalahan bangsa menuju Indonesia berdaulat, adil, dan makmur 2045. Dia menekankan sinergitas TNI-Polri sebagai kunci utama untuk menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas di 2045.

“Harapan saya, sinergitas TNI-Polri yang selama ini terbangun terus bisa kita jaga sehingga dapat mengawal kebijakan pemerintah serta mampu menghadapi ancaman, tantangan, dan gangguan kamtibmas dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tuturnya.

Dia menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menuangkan tujuh impian Indonesia 2015-2085. Kebijakan pemerintah sekarang ini  mengarah untuk melaksanakan peta jalan tersebut.

Dari visi itu, Sigit menyebut ada empat pilar untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, yakni manusia Indonesia yang unggul, berbudaya, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua, ekonomi yang maju dan berkelanjutan. Ketiga, pembangunan yang merata dan inklusif, dan keempat, negara yang demokratis, kuat dan bersih.

Kapolri Sigit menjelaskan soal skenario pertumbuhan perekonomian Indonesia, untuk saat ini sudah mulai masuk ke tahapan lepas landas yang di dalamnya pemerintah sedang menyiapkan pembangunan SDM unggul hingga menyiapkan infrastruktur yang bertujuan sebagai fondasi perekonomian industri dan manufaktur. Dengan begitu diharapkan pada 2030 hingga 2035, pertumbuhan perekonomian Indonesia jauh lebih baik.

Sigit juga menyinggung peran TNI-Polri dalam memantau dinamika yang terjadi secara geopolitik skala global, nasional hingga regional. Pada praktiknya sinergitas TNI-Polri juga ikut mencakup pada penanganan pandemi COVID-19, memantau konflik Rusia-Ukraina, terorisme, mengawal isu kedaulatan, Pemilu 2024 dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Salah satu success story adalah bagaimana penanganan pandemi COVID-19. Pada saat itu kita tidak tahu harus berbuat apa. Kita semua yang harus di belakang tiba-tiba harus ada di lini terdepan. Alhamdulillah 2021 menempati tempat pertama di ASEAN terkait penanganan COVID-19,” ungkap Kapolri.

Dampak positif dari sinergitas TNI-Polri, kata Kapolri, mencakup pada  pertumbuhan ekonomi yang sempat minus 5% kemudian meningkat menjadi 7%. Kuartal kedua, ketiga sempat turun tapi kuartal keempat 2021 dan kuartal pertama 2022 bisa naik 5%.

Sigit mengatakan masih ada hal lain permasalahan bangsa yang memerlukan implementasi dari sinergitas dan soliditas TNI-Polri, di antaranya pencegahan serta penanganan konflik sosial masyarakat, mitigasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), antisipasi hingga pemberian bantuan apabila terjadinya bencana alam, penanganan dan penanggulangan terorisme, serta isu di Papua yang memerlukan peran dari TNI-Polri.

Selain itu memastikan pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan kondusif, aman dan tertib, hingga mengatasi munculnya kelompok yang menentang ideologi Pancasila. Sinergitas TNI-Polri juga sangat dibutuhkan untuk mengawal dan memastikan proses pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur karena pemerintah mengeluarkan kebijakan Indonesia sentris dengan semangat pemerataan perekonomian di seluruh Indonesia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button