News

Gimik “Gemoy” Dinilai Tak Bisa Dipakai di Debat Kedua, Prabowo Harus Kembali ke Jati Dirinya


Pakar Politik dari Universitas Andalas Padang Asrinaldi menilai gimik “gemoy” sudah tidak bisa dipakai lagi oleh Calon Presiden RI nomor urut 2 Prabowo Subianto ketika melakoni debat capres selanjutnya.

“Biarlah isu tentang gemoy, tentang politik gembira dikasih kepada Gibran, jangan dicampuradukan,” kata Asrinaldi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (14/12/2023).

Ia menilai Prabowo harus kembali kepada jati dirinya sebagai seorang nasionalis yang kerap membawa isu pertahanan dan ketahanan pangan.

Prabowo, lanjut dia, juga bisa memaparkan soal rencana strategis Indonesia dalam melakukan diplomasi di panggung internasional.

Hal tersebut, menurut Asrinaldi, yang lebih mencerminkan jati diri Prabowo sehingga bisa melakukan penjabaran yang baik ketika debat.

Selain itu, Asrinaldi juga memberikan catatan kepada tim debat Prabowo agar lebih memberikan data pendukung agar Menteri Pertahanan RI itu bisa menjabarkan sebuah isu dengan komprehensif.

“Paling tidak timnya bisa mengantisipasi apa pertanyaan-pertanyaan yang strategis yang akan muncul. Nah, barangkali ini yang agak kurang dari tim Prabowo menurut saya,” tutur Asrinaldi.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3 pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

KPU menyelenggarakan debat pertama peserta Pilpres 2024 di Jakarta, Selasa (12/12) malam, dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Debat diikuti tiga pasangan calon, yakni nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
 

Back to top button