News

Gerindra, PAN, Golkar, Wacanakan Poros Baru, PKB Minggir

Utak atik koalisi menuju Pilpres 2024, memunculkan wacana pembentukan poros baru yakni Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Golkar. Informasi yang diterima inilah.com menyebutkan, Partai Gerindra dan PAN sudah sampai pada tahapan menuju deal antara Ketum Gerinrda Prabowo Subianto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas).

Saat ini Prabowo dan Zulhas sedang mengusahakan agar Partai Golkar masuk dalam koalisi baru ini. “Kalaupun nantinya Golkar tidak bisa bergabung, koalisi Gerindra dan PAN sudah memenuhi presidential threshold sehingga bisa mengusung pasangan capres dan cawapres sendiri,” kata sumber inilah.com, Rabu (9/8/2023).

Partai Golkar sendiri saat ini tengah dihadapkan pada masalah internal yakni isu munaslub untuk mengganti Ketua Umum Airlangga Hartarto yang  dimotori Ridwan Hisjam dan Idrus Marham. Untungnya, para senior Partai Golkar menegaskan dukungannya kepada Airlangga. Di belakang Ridwan dan Idrus, ditengarai ada tangan Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang disebut berambisi merebut kursi Ketum Golkar.

Dalam dua pekan terakhir misalnya, para senior termasuk 4 pilar utama Partai Golkar bertemu dengan Ketum Airlangga, mereka adalah Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Keempatnya sepakat menolak ‘brutus’ dan ‘sengkuni’ yang ingin merusak soliditas partai,

“Jangan sampai ada pihak-pihak yang membelokkan Golkar ke arah yang tidak jelas. Kita tetap solid.” Tegas JK, Jumat (4/8/2023) dalam pertemuan di Dahrmawangsa Hotel.

Sebelumnya, Airlangga juga mendapat dukungan dari tiga mantan ketua umum yang kini menjadi Ketua Dewan Pembina di Partai Golkar. Mereka adalah Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tandjung dan Ketua Dewan Pakar Agung Laksono. Pertemuan dilakukan di Plataran Menteng pada Selasa (2/8/2023) lalu.

Airlangga juga diganggu dengan berbagai isu keterlibatannya dalam dugaan kasus korupsi minyak goreng dan beberapa kasus lain. Namun isu itu bisa ditepis dengan menjaga soliditas partai.

“Tadi dari senior Partai Golkar, dari Pak JK, Pak Aburizal Bakrie, Pak Agung (Laksono), Pak Theo (Sambuaga), Pak (Muhamad) Hatta, tentu berharap bahwa partai ini solid. Tidak ada yang mengganggu Partai Golkar,” tutur Airlangga, Jumat (4/8/2023).

“Jadi tentu konstitusi Partai Golkar terus diminta untuk terus dijaga, dan juga jangan ada pihak-pihak luar yang mengganggu soliditas Partai Golkar,” tambah Airlangga.

Sementara koalisi Gerindra-PKB dikabarkan pecah dan kemungkinan besar tak berlanjut. Menurut informasi dari kalangan internal, Prabowo keberatan dengan beberapa syarat yang diajukan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Selain syarat sebagai cawapres, PKB juga mengajukan syarat lain terkait logistik pemilu yang tak sanggup dipenuhi Prabowo.

Dalam banyak kesempatan PKB menyindir Partai Gerindra, yang tak kunjung menentukan Cawapres pendamping Prabowo Subianto. Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid dalam suatu kesempatan menyatakan dalam sejarahnya PKB kerap berdampingan di pemerintahan dengan PDI Perjuangan.

Menurutnya, PKB tetap setia berkoalisi dengan Partai Gerindra yang baru saja mendapat tambahan dukungan dari PBB. PKB akan tetap setia asalkan Gerindra juga setia. Kata Jazilul jika koalisi dengan Gerindra tidak jelas, PKB akan melepasnya.

Back to top button