Market

Gas Beracun Bocor di Pabrik Kertas Sinar Mas, DPR Minta Investasi dan Tutup Operasional


Anggota Komisi VII DPR, Sartono mengaku prihatin akan peristiwa kebocoran gas kaustik di fasilitas produksi PT Pindo Deli Pulp and Paper II, Karawang pada Sabtu (20/1/2024).

“Kami berharap semua pihak yang terkena dampak, segera mendapatkan perawatan medis yang memadai,” jelas Sartono kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Dia menegaskan, perusahaan harus bertanggung jawab dalam mengatasi kecelakaan tersebut. Selain itu, perusahaan wajib melakukan perbaikan atas serta sistem kerjanya lebih serius. Agar jangan sampai terulang dan terulang. “Harus ada investigasi secara menyeluruh, tidak asal menutup, tapi dilihat dan dicari penyebabnya,” ucap dia.

“(Kemudian) perlu penutupan pabrik sementara, untuk mengetahui sumber kebocoran tersebut supaya tidak terjadi hal serupa,” sambungnya.

Sartono juga menegaskan bahwa sebuah perusahaan harus serius dalam menjalankan operasi di pabriknya.

“Sistem pemeliharaan dan perawatan suatu pabrik melibatkan pemeliharaan rutin, perbaikan, dan monitoring peralatan serta infrastruktur pabrik untuk memastikan kinerja optimal dan keamanan,” kata Sartono, menerangkan.

Tentunya, hal ini melibatkan jadwal pemeliharaan teratur, pelaporan inspeksi, serta respons cepat terhadap masalah atau kerusakan yang mungkin timbul.

“Penerapan praktik-praktik pemeliharaan yang baik, dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memperpanjang umur pakai peralatan,” tandasnya.

Asal tahu saja, sebnyak 133 warga menjadi korban atas kebocoran gas kaustik (klorin) id pabrik kertas milik Sinar Mas Group itu. Peristiwa serupa, sempat terjadi pada Rabu (14/9/2023) yang menyebabkan 33 orang keracunan gas klorin.  

Pada 2022, sempat pula terjadi peristiwa yang sama, yang juga menimbulkan korban. Hal yang sama pun terjadi beruntun pada 2017, 2018 dan 2021 
 

Back to top button