Market

Gagal Wujudkan Lifting Minyak Sejuta Barel, Bos SKK Migas Diminta Mundur


Direktur Eksekutif Center for Budget Analisis (CBA), Uchok Sky Khadafi mendesak Kepala SKK Migas , Dwi Soetjipto mundur. Karena gagal meraih target lifting minyak sejuta barel per hari (BPH). Selain itu, Dwi sudah terlalu lama berkuasa.

“Kan indikatornya jelas. Ketika gagal menunjukkan kinerja yang mumpuni, mundur saja. Apalagi beliau kan profesional. Harusnya punya malu. Ketimbang dicopot di tengah jalan,” kata Uchok saat dihubungi Inilah.com, Jakarta, Jumat (5/1/2024).

Jika produksi minyak bisa sejuta BPH, kata Uchok, sama halnya SKK Migas menjalankan perintah Presiden Jokowi. Dalam banyak kesempatan, Presiden Jokowi selalu mengeluhkan masih tingginya impor minyak.

“Apalagi tren tahun ini, harga minyak bakalan naik. Kalau produksi minyak hanya 600 ribuan barel, impor kita bisa di atas 800 ribu barel. Bebang APBN semakin berat. Jadi, apa fungsi SKK Migas,” kata Uchok.

Di sisi lain, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto mengungkapkan, lifting minyak nasional per 31 Desember 2023, mencapai 612.000 barel oil per day (BOPD).

Ini terungkap pasca pemantauan lifting minyak secara digital di beberapa titik melalui Ruang Integrated Operation Center (IOC) milik SKK Migas, per 31 Desember 2023.

“Kami bersyukur jelang akhir tahun SKK Migas bersama KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) mampu berkoordinasi dengan baik sehingga program-program kerja dapat dilaksanakan sesuai rencana, capaian baik ini untuk mendapatkan entry level yang tinggi di awal tahun sebagai modal awal mencapai target APBN 2024,” kata Dwi, Jumat (5/1/2024).

Dwi melanjutkan, kehadiran manajemen SKK Migas dalam pengawasan lifting menjelang akhir tahun 2023 menunjukkan komitmen untuk terus mengoptimalkan lifting migas nasional. 
“Lifting akhir tahun bukan hanya pencapaian angka produksi, tetapi juga mencerminkan ketelitian dan kesungguhan dalam menjaga operasional serta kualitas industri hulu migas,” kata Dwi.

Pria kelahiran Surabaya pada 10 November 1955 itu, menambahkan, SKK Migas sangat memanfaatkan keberadaan Ruang IOC, hal ini menunjukan bahwa digitalisasi telah diterapkan di industri hulu migas. Pengawasan lifting melalui ruang IOC pun dinilai dapat meningkatkan efisiensi dalam pengawasan operasional KKKS dan aktivitas lifting.

Tidak hanya fokus pada pencapaian 2023, SKK Migas telah mengalokasikan perhatian besar pada program-program eksplorasi dan investasi yang lebih besar pada 2024.

Dwi menegaskan, investasi yang direncanakan untuk tahun ini akan melampaui capaian tahun sebelumnya. Hal ini menandai komitmen SKK Migas dalam mendorong industri hulu migas sejak awal tahun untuk mencapai target-target yang ambisius.

“Salah satu fokus utama pada 2024 adalah eksplorasi. Kami akan melakukan upaya berkelanjutan dalam menemukan cadangan baru. Belum lama ini, penemuan besar di Geng North dan South Andaman, mencatatkan diri sebagai giant discovery pada 2023. Hal ini mendorong semangat eksplorasi yang akan terus dilakukan pada tahun 2024,” tutup Dwi. 

Back to top button