Aksi bejat Herry si predator anak akhirnya terbongkar walau puluhan santriwati sudah menjadi korbannya. Santriwati di bawah umur yang mondok di tempat Herry, digagahi satu persatu hingga hamil dan melahirkan. Bahkan ada di antaranya yang sudah dua kali melahirkan akibat ulah Herry.
Kasus rudapaksa Herry ini terkuak berkat pengakuan salah seorang santriwati. Saat itu, santriwati di pondok pesantren milik Herry diperbolehkan pulang untuk berlebaran di kampung halaman sekitar Mei 2021.
“Saat pulang, orang tua santri curiga, ada perbedaan ditubuhnya. Bengkak-bengkak kayak yang lagi hamil. Ibunya kan pengalaman,” kata penasihat hukum korban, Yudi Kurnia kepada Inilah.com.
Namun saat itu, kecurigaan orang tua hanya dipendam dan tak ditanyakan ke si anak. Saat berada di rumah, si anak tampak murung dan tak banyak berkomunikasi. Lebih banyak menghabiskan waktu di dalam kamar.
“Jadi di kamar saja tidak mau makan minum. Sampai makanpun dipaksa disuapin sama ibunya,” terang Yudi.
Dalam kecurigaan dan rasa penuh penasaran tersebut, tiba-tiba orang tua mendapat panggilan telepon. Saudara mereka yang masih satu kampung sekaligus orang tua santriwati di pondok pesantren milik Herry.
“Coba itu anakmu tanya atau periksa ke bidan,” kata saudara korban ditirukan Yudi.
“Ditanya ke si anak, tidak mau ngaku sebelumnya. Akhirnya dengan berbagai upaya, mencari orang pintar di kampung, minta air dikasih doa, barulah dia cerita bahwa dia disetubuhi, karena waktu di asrama itu dia di testpack positif,” sambungnya.
Dari sinilah, mulai muncul pengakuan korban-korban Herry si predator santriwati. “Akhirnya setelah saya membaca kronologisnya, ini tidak bisa diselesaikan lagi dengan musyawarah. Kami langsung buat laporan ke Polda,” tegasnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)