Arena

Etho: Piala Dunia U-17 Tetap Berjalan Meski AWBG 2023 Dibatalkan

Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir (Etho) memastikan bahwa Piala Dunia U-17 tetap berjalan sesuai rencana, meskipun gelaran 2nd ANOC World Beach Games (AWBG) 2023 di Bali telah dibatalkan.

Etho menjelaskan bahwa pembatalan AWBG yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 5-12 Agustus tidak akan berdampak pada penyelenggaraan Piala Dunia U-17 yang akan dimulai pada tanggal 10 November hingga 2 Desember mendatang.

Mungkin anda suka

“Saya tidak akan berkomentar mengenai AWBG karena itu bukan tugas saya. Tetapi Piala Dunia U-17 akan tetap berjalan sesuai rencana,” kata Etho kepada para wartawan di Menara Dana Reksa, Jakarta Pusat, pada Rabu (5/7/2023).

Seperti yang diketahui, pembatalan AWBG 2023 disebabkan oleh masalah anggaran. Association of National Olympic Committee (ANOC) menyatakan bahwa pemerintah Indonesia enggan mengalokasikan dana untuk acara tersebut yang hampir sebanding dengan Olimpiade.

Di sisi lain, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menegaskan bahwa pemerintah telah menyediakan anggaran sebesar Rp446 miliar, meskipun awalnya Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, mengajukan anggaran sebesar Rp1 Triliun.

Menurut Okto, ada beberapa masalah yang menghambat penyelenggaraan acara yang hampir sebanding dengan Olimpiade tersebut. Pertama, keterbatasan waktu dalam proses administrasi birokrasi.

Okto menyebut bahwa pemerintah sebenarnya telah menyetujui pembiayaan AWBG 2023. Namun, mekanisme birokrasi anggaran sulit dilakukan karena keterbatasan waktu yang ada.

Selain itu, situasi semakin sulit karena beberapa sponsor AWBG 2023 juga menyatakan mundur.

“Kami melihat bahwa kurangnya waktu dalam mekanisme penggunaan anggaran sangat berisiko dalam mengadakan multievent kelas dunia. Sementara Indonesia telah menjadi tuan rumah yang luar biasa dengan sukses menggelar Asian Games dan Asian Para Games,” ungkap Oktohari.

“Ketika dampak negatif lebih besar daripada manfaatnya, yang harus kita lakukan adalah menjaga reputasi Indonesia,” tambahnya.

Back to top button