News

Etho: Kerugian Negara Korupsi Dana Pensiun BUMN Bisa Lebih dari Rp300 Miliar

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkap terjadi dugaan tindak pidana korupsi yang merugikan negara Rp 300 miliar. Angka tersebut berdasarkan hasil audit awal Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Mungkin anda suka

Erick mengatakan, kerugian negara kemungkinan bisa lebih besar lagi, setelah ditindaklanjuti atau diproses oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

“Dan jelas dari hasil audit dengan tujuan tertentu itu ada kerugian negara Rp 300 Miliar dan ini belum menyeluruh dibuka oleh pihak BPKP dan pihak Kejaksaan, artinya angka ini bisa lebih besar lagi,” ujar Erick saat konferensi pers di Kejaksaan Agung, Selasa (3/10/2023).

Lebih lanjut, Erick merinci kerugian negara tersebut disebabkan oleh adanya dugaan penyelewengan dana pensiun di empat perseroan negara. Keempat perusahaan yang dimaksud diantaranya PT Inhutani, Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III, Holding BUMN Pangan, dan PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I.

“Karena itu awalnya kita coba lakukan (selidiki) empat dana pensiun waktu itu, ada Inhutani, PTPN, AP I, dan RNI atau ID FOOD,” katanya.

Atas dasar kecurigaan itu, Erick memerintahkan Kementerian BUMN untuk melakukan pengecekan langsung dana pensiun BUMN. Hasilnya, dari 48 dana pensiun, sebanyak 34 diantaranya atau 70 persen berada dalam kondisi tidak sehat.

“Ternyata dari 48 dana pensiun yang dikelola bumn itu 70 presen sakit, 34 bisa dinyatakan tidak sehat, karena itu kita berkoordinasi waktu itu dengan bapak Jaksa Agung, meskipun belum secara formal saya sampaikan ‘pak ada indikasi seperti ini’ dan pak Jaksa Agung dan saya sepakat mendorong ditindaklanjutkan pada tentu BPKP untuk memastikan angka angka ini,” ucapnya.

Senada dengan Menteri BUMN tersebut, Jaksa Agung ST Burhanuddin mengungkapkan angka kerugian negara Rp300 miliar dapat berkembang. Alasannya, BPKP hanya baru mengungkap 10 persen penghitungan dari perusahaan BUMN.

“Seperti yang disampaikan kepala BPKP, ini baru 10 persen perhitungannya, tapi ini masih bisa berkembang. Yang pasti jumlahnya kita tidak bisa menentukan karena akan berkembang terus, tapi yang pasti lebih dari 300,” kata dia.

Back to top button