News

Es Teh Indonesia Banjir Kritik Gegara Balas Komplain dengan Somasi

Merk Esteh Indonesia ramai tuai kritik warganet usai melayangkan somasi atas komplain salah satu pelanggannya.

Surat somasi dari Esteh Indonesia beredar luas di media sosial dan jadi bahan kritikan warganet. Tak sedikit netizen yang mempertanyakan tindakan Esteh Indonesia yang melayangkan somasi sehingga dinilai sebagai bentuk tidak mau menerima kritik dari konsumen.

Mungkin anda suka

Semua berawal dari cuitan @gandhooy di Twitter yang komplain atas salah satu varian Esteh Indonesia yang menurutnya terlalu manis. Pihak Esteh Indonesia langsung melayangkan surat teguran keras atas cuitan Gandhi tersebut.

Belakangan Gandhi menuliskan permintaan maaf di Twitter pribadinya.”Selamat pagi, perkenalkan saya Gandhi sebagai pemilik akun twitter @gandhoyy yang pada berberapa hari lau saya membuat twit yang tidak mengenakkan kepada perusahaan minuman PT. ES Teh Indonesia Makmur yang dimana saya mencela produk yang saya konsumsi yang menyebabkan kerugian,” tulis Gandhi.

Dia mengkritik minuman tersebut terlalu manis dan bisa menyebabkan diabetes massal. Esteh Indonesia menyebut bahwa klaim Gandhi yang menulis mereka menggunakan gula sebanyak 3 kilogram bisa menyesatkan konsumen.

“Bahwa adanya kata-kata hewan dan kata kurang baik lainnya yang ditujukan kepada kami selaku pemilik merek dan pencipta produk minuman tersebut. Sehingga kami merasa terhina/pencemaran nama baik atas pernyataan yang saudara berikan yang dapat melukai hati keluarga besar Esteh Indonesia,” sebut salah satu poin somasi dari merek minuman tersebut. Kritik tersebut menurut akun Twitter @AdhityaHanzak bisa menyebabkan Gandhi dikenakan Undang-undang ITE Pasal 28 ayat 2, yang dia tuliskan, Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu.

Namun ternyata mayoritas warganet membela Gandhi. Mereka menganggap Esteh Indonesia tidak bisa menerima kritik. Salah satunya datang dari akun Twitter @IGD_DharmaYoga. “Es teh Indonesia mungkin memiliki kekuatan hukum, tetapi pelanggan selalu memiliki daya beli. Dengan mencoba menuntut pelanggan Anda sendiri, Anda hanya menggali kuburan Anda sendiri,” cuitnya.

“Ngancem somasi pake UU ITE itu emang cuma buat power play. Mereka gak suka customernya, mereka langsung nunjukin siapa yg punya kuasa. Bad PR. Bad bad PR,” tulis netizen lainnya di kolom komentar.

Semoga gak beneran bangkrut deh, kasian nanti Brian Michel harus cari kerjaan baru in this economy,” tulis akun @opxnk.

“Laha kirain udah blunder ga bakalan dilanjut, ternyata masih. Oke jadi makin yakin buat ga akan pernah beli lagi produk @esteh_indonesia” tulis akun @smlchrstnh.

“Aneh, cmn begitu aja di somasi, padahal dia benerin beli dan ngerasain, wajar kalo berkomentar dan agak hiperbola, udah biasa kata kata kaya gitu padahal, kok ya baperan bgt” tulis akun @cules0409.

Back to top button