Arena

Eks Ketum PSSI Djohar Arifin Bicara Audit PSSI yang Dilakukan Etho: Masa Saya Keuangan Surplus Rp4 M

Djohar Arifin Husin, mantan Ketua Umum (Ketum) PSSI periode 2011-2014, memberikan dukungan penuh terhadap keputusan Ketum PSSI saat ini, Erick Thohir, untuk melakukan audit terhadap keuangan federasi demi membersihkan organisasi. Djohar menyatakan bahwa tindakan untuk menyelidiki kesehatan keuangan federasi merupakan kewajiban, dan hal serupa telah dilakukannya pada masa kepemimpinannya di PSSI.

“Memang itu suatu kewajiban ya. PSSI kan bukan hanya organisasi dengan kepentingan di dalam negeri, tapi juga untuk luar negeri. Jadi masa saya pun kita lakukan audit dengan melibatkan akuntan FIFA untuk mengevaluasi keuangan PSSI. Oleh karena itu, gerakan Erick Thohir ini perlu didukung,” kata Djohar saat ditemui di Rumah Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (27/4/2023).

Sebagai seorang Anggota DPR RI Komisi X, Djohar Arifin Husin mengakui bahwa PSSI merupakan organisasi yang besar dengan pendapatan yang tidak kalah besar. Selama menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, Djohar mengklaim bahwa keuangan PSSI mengalami surplus. Ia menyebutkan bahwa pada tahun 2014, PSSI memiliki surplus sebesar lebih dari Rp4 miliar. Namun, klaim tersebut mendapatkan banyak sanggahan dari pihak-pihak yang meragukan pemahaman Djohar terhadap laporan keuangan.

Djohar menegaskan bahwa mereka juga telah meminta bantuan dari akuntan FIFA untuk melakukan audit, dan hasilnya mendapatkan kepercayaan serta dukungan dari FIFA.

Menanggapi hal tersebut, Ketum PSSI, Erick Thohir (Etho), segera mengambil tindakan dengan memerintahkan Sekretaris Jendral (Sekjen) Yunus Nusi agar bagian keuangan PSSI membuka semua data yang ada agar proses audit dapat berjalan secara transparan dan maksimal.

“Ini adalah bukti keseriusan saya dalam membersihkan baik PSSI maupun Liga. Tahap awal ini, kita memulai dengan PSSI karena sebagai induk organisasi, kita dapat melacak mulai dari aturan, kebijakan, hubungan antar lembaga, misalnya dengan PT LIB, serta struktur keuangan,” jelas Etho dalam keterangan tertulis di Jakarta pada hari Rabu (26/4/2023) siang.

Etho menekankan bahwa ia telah memerintahkan agar bagian keuangan PSSI membuka semua data agar proses audit dapat dilakukan secara transparan dan maksimal.

Melalui Memorandum of Understanding (MoU) antara PSSI dan Ernst & Young yang ditandatangani pada tanggal 21 April lalu, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan penelitian atas rencana pelaksanaan audit forensik terbaik terkait pencatatan keuangan PSSI.

Sehubungan dengan itu, tim auditor Ernst & Young telah meminta data-data yang mencakup badan hukum, struktur organisasi PSSI, laporan keuangan dari tahun 2017 hingga 2023, transaksi keuangan, sistem akuntansi yang digunakan, alokasi penggunaan dana dari FIFA dan AFC, serta hubungan kerjasama dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi Liga 1 dan Liga 2.

Audit forensik yang dilakukan oleh Ernst & Young ini bertujuan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas keuangan PSSI. Etho menegaskan bahwa audit tersebut merupakan bukti nyata keseriusannya dalam melakukan pembersihan dan perbaikan di PSSI dan Liga. Dalam keterangannya, Etho juga menyampaikan bahwa ia telah memerintahkan bagian keuangan PSSI untuk membuka semua data agar audit dapat dilakukan dengan transparan dan maksimal.

Proses audit ini menjadi langkah awal dalam rencana PSSI dan Ernst & Young untuk menginvestigasi pencatatan keuangan PSSI. Pemeriksaan akan meliputi berbagai aspek, termasuk hukum, struktur organisasi, laporan keuangan, transaksi, sistem akuntansi, alokasi dana, serta hubungan dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator Liga 1 dan Liga 2.

Audit forensik ini diharapkan dapat memperbaiki tata kelola keuangan PSSI, meningkatkan transparansi, dan membangun kepercayaan dari semua pihak terkait. PSSI berkomitmen untuk memberikan akses penuh kepada tim auditor Ernst & Young dan siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan berdasarkan rekomendasi audit.

Dengan dilakukannya audit ini, diharapkan PSSI akan menjadi organisasi yang lebih profesional, akuntabel, dan mampu memajukan sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi. Selain itu, hasil audit forensik ini juga akan menjadi acuan untuk mengimplementasikan perbaikan dan pembaruan dalam tata kelola keuangan PSSI.

PSSI dan Ernst & Young berjanji untuk melaporkan hasil audit secara transparan dan bertindak berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh tim auditor. Langkah ini akan membuka jalan bagi PSSI untuk memperbaiki citra dan membangun fondasi yang kuat dalam mengelola keuangan federasi sepak bola nasional.

Back to top button