News

Eks Kabareskrim Prediksi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Termasuk Oknum Suporter

Eks Kabareskrim Komjen (Purn) Ito Sumardi meyakini tersangka tragedi Kanjuruhan bakal bertambah. Setelah anggota Polri dan pihak penyelenggara, dia menyebut oknum suporter bakal menjadi tersangka.

Menurut Ito, kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pasti ada musababnya. Dia menduga hal itu terjadi tak lepas dari aksi oknum yang melompati pagar merangsek masuk ke lapangan namun ditanggapi tidak profesional oleh aparat.

Kan enggak mungkin tiba-tiba polisi yang melakukan kekerasan hingga melempar gas air mata. Ini kan pertimbangannya dalam keadaan yang sangat terpaksa walaupun itu salah ya,” jelas Ito, ketika dihubungi Inilah.com, di Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Sekalipun begitu dia meminta penyidikan naik ke atas, dalam arti mencari pelaku lain pada level siapa pihak yang patut bertanggung jawab atas insiden yang menambah buram pengelolaan sepak bola nasional kita. “Pasti akan bertambah (tersangkanya) sih menurut saya ya. Karena kan itu baru satu analisa dari pada kejadiannya yah, kejadian di lapangan. Tapi nanti akan ditarik ke atas siapa penanggung jawabnya,” kata Ito.

Eks Dubes RI untuk Myanmar melanjutkan, pola penyidikan sekarang ini masih pada tataran awal, belum mengungkap konstruksi perkara secara utuh untuk nantinya diserahkan penyidik kepada jaksa. Analisisnya, kasus Kanjuruhan dengan tersangka awal sebanyak enam orang belum mampu menjelaskan apa pemicu kericuhan terjadi hingga aparat bertindak eksesif.

Ito meminta para pihak melihat peristiwa Kanjuruhan secara proporsional. Namun penanganannya baik oleh pemerintah yang membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dan oleh Polri juga harus serius.

Pun kata Ito, dua korban dari aparat keamanan bisa jadi salah satu bukti kuat adanya kemungkinan untuk menersangkakan oknum suporter. Namun kembali lagi, persoalan ini harus dilihat secara proporsional dan berimbang. “Enggak (tiba-tiba) kemudian mobil dibakar. Itu kan menimbulkan keadaan yang chaos. Mobil dibalikkan, mobil dibakar, ya akhirnya ditembakkan lah gas air mata untuk bisa meredam,” sebutnya.

“Jadi antara salah dan juga penyebab itu juga harus diteliti secara mendalam dan objektif,” tambahnya.

Ito juga meyakini pelaku yang bertindak provokatif bukan kalangan Aremania atau suporter Arema FC. “Kita enggak bisa mengeneralisasinya sebagai supoter. Karena kita tahu lah ada oknum yang mabuk, ada yang mengonsumsi minuman keras, mungkin juga memang dia bagian dari yang terbiasa melakukan anarkis,” tuturnya.

Back to top button