Dalam pernyataan resminya yang dirilis pada Rabu (18/08/2023), Mainz 05 menyatakan, “Pada unggahan itu, El Ghazi mengambil posisi dalam konflik yang terjadi di Timur Tengah yang mana tak bisa diterima klub.”
El Ghazi, yang bergabung dengan Mainz 05 pada musim panas 2023 setelah diangkat secara bebas dari PSV Eindhoven, mengunggah dukungannya pada Minggu (15/10) melalui Instastory. Dalam unggahannya, dia menulis, “Ini adalah genosida dan penghancuran massal dan kami semua menyaksikannya secara langsung. From river to the sea, Palestine will be free.”
Ungkapan “From river to the sea, Palestine will be free” merupakan sebuah slogan yang sering digunakan oleh aktivis pro-Palestina, namun dikritik oleh sejumlah pihak sebagai retorika yang bisa dianggap anti-semitis.
Tindakan Mainz 05 ini menimbulkan banyak pertanyaan terkait kebebasan berekspresi pemain dan sejauh mana klub sepakbola harus terlibat dalam isu politik dan sosial. Ini juga menyoroti bagaimana dunia olahraga sering kali menjadi medan pertarungan simbolis terhadap isu-isu yang lebih besar, termasuk konflik dan ketegangan geopolitik.
“Mainz 05 menghormati perspektif-perspektif berbeda dalam konflik berpuluh-puluh tahun dan kompleks di Timur Tengah. Namun, klub menjauhkan diri dari hal tersebut dalam konten-konten di media sosial, mengingat itu tidak selaras dengan nila-nilai klub,” tulis Mainz 05 dalam rilisnya.
Keputusan klub ini segera menuai kontroversi, terutama di antara komunitas pro-Palestina. Sementara itu, keputusan ini juga menyoroti perdebatan yang sedang berlangsung mengenai kebebasan berekspresi dan tanggung jawab etis dalam dunia olahraga.
