Ketika ledakan dan asap menggumpal di langit Gaza, sebuah kelompok kecil dari Tim MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) Indonesia merespons panggilan kemanusiaan. Pada Kamis, 19 Oktober 2023, tim ini telah berhasil menyalurkan bantuan tahap awal, yang terdiri dari obat-obatan, pakaian medis, dan persediaan makanan bagi tenaga medis di RS Indonesia di Gaza.
Tim ini bergerak cepat menanggapi kebutuhan RS Indonesia, yang dalam beberapa hari terakhir terus berjibaku menangani pasien korban serangan.
“Kami telah berbicara dengan pihak manajemen RS Indonesia. Mereka membutuhkan obat-obatan, solar untuk genset, serta makanan dan pakaian medis untuk tenaga medis,” ujar salah satu relawan MER-C di Gaza, Fikri Rofiul Haq dalam siaran persnya, Sabtu (21/20/2023).
Di tengah risiko yang tinggi, tim ini menghabiskan seluruh hari Kamis mencari obat-obatan yang dibutuhkan.
“Alhamdulillah, sejumlah obat-obatan bisa kami dapatkan di Jalur Gaza,” kata Fikri. Ia menambahkan, bantuan tersebut diantarkan ke RS Indonesia menggunakan ambulans, meski serangan masih berlangsung.
Pada Jumat (20/120/2023) Tim MER-C berencana kembali bergerak, kali ini fokus mencari distributor Bahan Bakar Minyak (BBM), bahan pangan, serta perlengkapan musim dingin. BBM sangat diperlukan untuk menjalankan genset di RS Indonesia, menjamin ketersediaan listrik yang krusial di rumah sakit ini.
Di tengah berbagai keterbatasan, RS Indonesia masih beroperasi hingga hari ke-15 serangan. RS ini juga menjadi lokasi pengungsian bagi warga sekitar. “Kami mendesak Pintu Perbatasan Rafah dapat segera dibuka untuk memasukkan bantuan kemanusiaan,” ujar perwakilan Tim MER-C.
Tidak lupa, tim ini juga mengucapkan terima kasih kepada semua rakyat Indonesia yang telah mendukung upaya kemanusiaan MER-C di Gaza selama 14 tahun sejak 2009. “Mari kita semakin menguatkan doa dan dukungan rakyat Indonesia untuk perjuangan dan kemerdekaan bangsa Palestina,” pungkas perwakilan tim.
