Market

Dugaan Korupsi Tambang Nikel Antam, Nama Bamsoet Masuk Pusaran

Dugaan korupsi tambang nikel PT Antam Tbk di Konawe Utara (Konut) yang sedang digarap Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tenggara (Sultra), menyeret Ketua MPR, Bambang Soesatyo atau Bamsoet.

Kasus ini bermula dari PT Lawu Agung Mining (LAM) milik Windu Aji Sutanto, eks relawan Jokowi di Pilpres 2019 bersama Perusda Sultra dan Perusda Konut, menjalin kerja sama operasional (KSO) dengan PT Antam Tbk untuk menggarap tambang nikel di Blok Mandiodo, Konut, Sultra.

Dalam KSO itu, bijih nikel (ore) yang ditambang di wilayah IUP Antam oleh PT LAM harus diserahkan ke Antam. Dalam bisnis ini, PT LAM mendapat porsi upah sebagai kontraktor mining.

Dalam praktiknya, Windu Aji malah menjual bijih nikel itu ke smelter Morosi dan Morowali. Menggunakan dokumen RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya) milik PT Kabaena Kromit Pratama (KKP). Untuk praktik ini, LAM harus bayar 5 dolar AS per ton.

Mirisnya lagi, PT LAM menambang nikel hingga jauh. Jauh di atas IUP Antam yang di-KSO yang luasnya hanya 22 hektare (ha). Diduga PT LAM menambang di areal seluas 985 ha selama 2019-2022. Atas praktik culas ini, menurut hitungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), negara dirugikan Rp5,7 triliun.

Tidak tertutup kemungkinan, bijih nikel hasil eksplorasi PT LAM diselundupkan ke luar negeri (China). Yang belakangan ramai karena menjadi temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lalu bagaimana kaitannya dengan Bamsoet? Pertaliannya diawali dengan Bamsoet menjadi pemegang saham PT Khara Nusa Investama, induk PT LAM pada 17 Juli 2023. Atau sehari sebelum Wisnu Aji Sutanto ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejati Sultra.

Asal tahu saja, PT Khara Nusa Investama merupakan holding company dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang trading, pelabuhan, properti, refinery, tambang batubara, nikel, dan selika. Sedangkan Windu Aji Sutanto adalah owner PT Khara Nusa Investama sekaligus PT LAM.

“Saya tegaskan, tidak ada sangkut pautnya dengan permasalahan hukum yang terjadi di PT Lawu Agung Mining (PT LAM) maupun tindakan individu pengurus dan pemegang saham lama,” kata Bamsoet, dikutip Selasa (25/7/2023).

Politkus Partai Golkar ini, mendukung kejaksaan untuk mengusut tuntas dugaan korupsi tambang nikel yang menyeret PT LAM. Terkait KSO dengan PT Antam di lahan nikel Mandiodo, Sultra.

“Tugas saya sebagai pemegang saham baru sejak tertanggal 17 Juli 2023 adalah melakukan langkah korporasi untuk memastikan perseroan yang ada dalam di dalam holding company tetap berjalan, hak-hak karyawan tidak terganggu, termasuk tanggung jawab perseroan selaku holding company terhadap pihak ketiga,” ungkap Bamsoet.

Masalahnya, peralihan saham PT Khara Nusa Investama dari ke Bamsoet pada 17 Juli 2023, atau sehari sebelum Windu Aji Sutanto ditetapkan tersangka di hadapan notaris Setiawan, perlu didalami.

Apakah peralihannya itu adalah transaksi jual beli atau hibah? Kalau jual beli, nilainya berapa dan alat buktinya harus dikejar. Apalagi kalau hibah, perlu ditelusuri maksudnya.

Selain itu, Bamsoet begitu tak hati-hati. Sulit diterima nalar kalau Bamsoet tidak tahu bahwa Khasanah adalah induk dari PT LAM yang sedang bermasalah. Apalagi kasusnya korupsi.

Back to top button