News

Dubes Najib: Gereja yang Mau Dibeli Muhammadiyah Jatim Telah Kehilangan Jemaatnya

Sabtu, 12 Nov 2022 – 16:40 WIB

Dubes Najib Gereja

Muhammad Najib, Dubes Indonesia untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO (Foto: ist)

Duta Besar Republik Indonesia untuk Spanyol Muhammad Najib mengungkapkan alasan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur yang berencana membeli gereja di Madrid. Ia mengatakan Gereja itu sudah lebih dahulu dijual pemiliknya karena kian hari kehilangan jemaatnya.

“Di dalamnya ada gereja yang semakin-hari semakin berkurang jemaatnya,” kata Dubes Najib dalam keterangannya kepada inilah.com, Sabtu (12/11/2022).

Najib juga menyebut gereja di pinggiran Madrid itu berada di lingkungan sekolah yang sudah lama tidak memiliki murid.

“Pengelola lama ingin memindahkan sekolah dan gereja yang berada di dalamnya ke tempat yang sesuai kebutuhan jemaatnya,” kata Najib.

Diakui penulis buku “Mengapa Umat Islam Tertinggal? itu, sejak dia bertugas di Spanyol pada November 2021 lalu, sudah ada informasi soal rencana penjualan gereja itu. Bahkan, dia dimintai tolong untuk mencarikan pembeli.

“Tempat ini tidak mudah untuk mendapatkan pembeli karena adanya aturan statusnya sebagai tempat pendidikan dan rumah ibadah tidak bisa diubah,” kata Najib.

Mendengar itu, Muhammadiyah cabang Jawa Timur tertarik untuk membeli sekolah dan gereja di Alcala Spanyol itu. Tawaran itu sempat disampaikan Najib saat delegasi Muhammadiyah Jawa Timur berkunjung ke Madrid.

“Mengingat Muhammadiyah dalam muktamarnya tahun ini di Solo akan mengambil keputusan strategis, di antaranya akan mengembangkan sayapnya di tingkat global,” terangnya.

“Tujuannya untuk mengenalkan Islam yang berwajah Indonesia dengan semangat rahmatan lilalamin Islam yang membawa kebaikan, kerukunan, dan perdamaian kepada seluruh umat manusia tidak pandang bangsanya atau agamanya,” sambungnya.

Sebelumnya politikus PAN itu sudah mengomunikasikan sekaligus meminta dukungan ke Sekum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti.

“Beliau mendukung sekaligus mengingatkan bahwa Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah memulainya dengan dua projects di luar Negeri; di Australia dan Malaysia, maka jika ini jadi maka ia menjadi project Muhammadiyah pertama di Eropa,” katanya.

Najib juga berharap ikhtiar Muhammadiyah Jawa Timur ini akan diikuti oleh Muhammadiyah dari provinsi lain sesuai dengan moto Muhammadiyah fastabiqul khairat yaitu berlomba-lomba memberikan yang terbaik bagi semua manusia dan kemanusiaan, mengingat masyarakat dunia kini kehilangan pegangan berupa nilai-nilai kesetaraan, keadilan, dan kebersamaan.

“Saya yakin masyarakat global akan menerima kehadiran bukan saja Muhammadiyah tetapi juga ormas-ormas Islam lain yang membawa wajah Islam Indonesia yang ramah, toleran, dan membawa kebaikan pada semua bangsa di dunia,” kata Najib.

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mengatakan rencana PWM Jatim yang hendak membeli bangunan bekas gereja untuk masjid belum menjadi keputusan PP Muhammadiyah.

Meski demikian, ia secara pribadi tak keberatan dengan langkah itu asalkan tak timbulkan konflik sosial di masyarakat sekitar.

“Tapi ini belum jadi keputusan PP Muhammadiyah. Mungkin nanti setelah muktamar dibicarakan. Jadi tak keberatan jika hal itu tak timbulkan konflik sosial di negara tersebut,” kata Dadang.

Back to top button