News

Dua Muka Jenderal Ulin, Penyelamat Polri atau Pembela Ferdy Sambo

Jumat, 02 Sep 2022 – 16:20 WIB

D6205342 C512 45fb Ab8f 9f0b83c2422a - inilah.com

Kadiv Tik Irjen Slamet Uliandi. Foto: Mabes Polri

Kepala Divisi (Kadiv) Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) Polri Irjen Slamet Uliandi atau Ulin, disebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai sosok yang menjemput Irjen Ferdy Sambo di tengah kemelut kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J). Kapolri Sigit mengaku menginstruksikan Jenderal Ulin untuk menjemput eks Kadiv Propam Polri, dari Saguling III, setelah menerima pengakuan Bharada Richard Eliezer terkait peristiwa penembakan yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri pada 8 Juli 2022 yang lalu.

“Berangkat dari keterangan Saudara Richard, kami meminta salah satu anggota timsus pada saat itu Kadiv TIK untuk menjemput saudara FS,” begitu uraian Sigit, saat rapat dengar pendapat di Komisi III DPR, Jakarta, pada Rabu (24/8/2022) yang lalu.

Sontak saja Jenderal Ulin, yang sempat menjabat Dirtipid Siber Bareskrim Polri, menjadi buah bibir. Bak pahlawan yang mampu memecah kebuntuan hingga akhirnya Ferdy Sambo ditempatkan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, sebelum diumumkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J pada 9 Agustus 2022 yang lalu. Peran Ulin disebut signifikan untuk memastikan adanya tindak pidana yang menjerat Ferdy Sambo sekaligus menyelamatkan citra Polri.

Banyak media mengulas profil Jenderal Ulin, yang namanya masuk sebagai Wakasatgassus Merah Petih bersama Reza Arief Dewanto dengan Ketua Ferdy Sambo, berdasarkan Sprin/1246/V/HUK.6.6/2020 yang diteken pada 20 Mei 2020 oleh Kapolri Idham Azis. Tak bisa dipungkiri Ulin memiliki peran penting dalam pengungkapan perkara pidana Ferdy Sambo, namun terdapat versi yang menyebutkan Ulin menjadi sosok penghambat penangkapan Ferdy Sambo.

Berdasarkan penuturan sumber di lingkungan Mabes Polri, Ferdy Sambo sejatinya siap ditangkap pada Jumat (5/8/2022) malam, atau sehari sebelum digelandang ke Mako Brimob. Upaya ini dilakukan setelah Timsus Polri mengantongi keterangan penting dari Bharada Richard Eliezer alias Bharada E yang membeberkan Ferdy Sambo pelaku penembakan pertama. Namun terdapat tim yang berjaga-jaga di rumah pribadi Ferdy Sambo dan upaya untuk menjemput diurungkan, lantaran terdapat pula faktor belum ada izin Kapolri menjemput Ferdy Sambo.

Drama masih berlanjut hingga detik-detik menjelang Ferdy Sambo diumumkan sebagai tersangka. Terdapat tarik-menarik yang kuat. Jenderal Ulin termasuk sosok yang menghambat karena ngotot harus ada bukti lain selain keterangan tersangka Bharada E maupun saksi-saksi lainnya terkait penerapan jerat pidana kepada Ferdy Sambo. Yang dikeluhkan yakni, senjata api Ferdy Sambo dan sarung tangan hitam.

“Dia berkeras perlu satu alat bukti lain agar memenuhi ketentuan yang diatur dalam KUHAP,” kata sumber itu.

Belakangan, Timsus Polri melakukan penggeledahan di sejumlah tempat, termasuk dua rumah Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga dan sebuah rumah di  kawasan Kemang, Bangka. Imbasnya, rencana konferensi pers pengumuman tersangka Ferdy Sambo mundur hingga lima jam. Situasi ini tidaklah mengherankan mengingat Ulin memiliki relasi dengan Ferdy Sambo selaku Wakasatgassus Merah Putih, yang menurut Polri satgas tersebut sudah dibubarkan.

Cfbb70e8 9d9d 4ccf 85ce A89fabc770dc - inilah.com
Kapolri Sigit sewaktu menjabat Kabareskrim bersama Jenderal Ulin dan Ferdy Sambo sewaktu menjemput buron Djoko Tjandra dari Malaysia. Foto: Istimewa

Jenderal Ulin ketika dikonfirmasi mengenai kabar tersebut tidak memberi tanggapan. Ketika dihubungi melalui ponsel dia tidak mengangkat. Pesan yang ditinggalkan melalui aplikasi pesan singkat juga belum direspons.

Penempatan Ulin sebagai sosok yang dikaitkan sebagai penyelamat Polri turut menjadi perhatian pakar hukum tata negara Refly Harun. Melalui akun Youtube-nya, Refly menyentil Kapolri yang seolah menggunakan tangan Ulin untuk menjemput Ferdy Sambo, atau justru menyadari melalui yang bersangkutan termasuk lingkaran dalam Ferdy Sambo.

“Menarik ini, judulnya Satgassus jemput Satgassus, tapi kita tidak tahu sejauh mana sepak terjang Slamet Uliandi,” ucap Refly Harun beberapa waktu silam. “Jangan-jangan karena kedekatan itulah, Slamet Uliandi yang diperintahkan untuk menjemput Ferdy Sambo, karena dia Wakil Satgassus 1 dan satu angkatan dengan Ferdy Sambo,” sambung Refly.

Pun begitu, Refly Harun menilai wajar jika Kapolri Sigit meminta Irjen Slamet melakukan tugas penjemputan terhadap FS. “Mungkin dia rekan satu perjuangan di Satgassus,” selorohnya.

Dari data yang terhimpun, sosok Irjen Slamet Uliandi memang punya prestasi yang serupa dengan Ferdy Sambo. Sebelum menjabat sebagai Kadiv TIK Mabes Polri 2021 silam, Irjen Slamet lebih dulu menduduki posisi sebagai Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

Irjen Slamet Uliandi pernah menjabat Ps. Kabagmon Robinopsnal Bareskrim Polri. Selain itu ia juga pernah menjadi Karobinopsnal Bareskrim Polri hingga Dirtipid Siber Bareskrim Polri sebelum akhirnya berpangkat Inspektur Jendral dan mengisi pos Kadiv TIK Mabes Polri. Bersama Ferdy Sambo, Ulin juga ikut mengawal Jenderal Sigit menjemput buron Djoko Tjandra dari Malaysia.

Back to top button