Hangout

Diidap Nunung, Ini 3 Penyebab Utama Kanker Payudara yang Wajib Dipahami!

Komedian Nunung baru ini mengungkapkan hasil diagnosa tim dokter melalui metode biopsi. Dari hasil tersebut Nunung menyebut positif kanker payudara meski dalam stadium awal.

Kanker payudara menjadi salah satu momok menakutkan bagi kaum hawa. Sampai saat ini penyebab pasti terjadinya kanker payudara belum diketahui. Namun, sejumlah faktor agaknya sudah terdeteksi sebagai penyebab terjadinya kanker payudara.

Specialist MRCCC Siloam Hospitals Semanggi Jeffry B. Tenggara menyebut, sedikitnya ada tiga faktor utama yang dapat memicu timbulnya kanker payudara atau dalam nama latinnya Carcinoma mammae.

Pertama, kata Dokter Jeffry, yakni faktor genetik atau turunan dari keluarganya.

“Artinya ada faktor keturunan terutama payudara. Payudara, ovarium, kolarektal atau usus besar ada faktor genetik di dalamnya,” kata Jeffry ketika ditemui di Hotel Arya Duta Semanggi, Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2023).

Img 8868 (1) - inilah.com
Specialist MRCCC Siloam Hospitals Semanggi Jeffry B. Tenggara (inilah.com)

Kedua, imbuhnya, penyebab terjadinya kanker payudara adalah pola gaya hidup perempuan itu sendiri. Menurut Jeffry, seseorang yang cenderung mengkonsumsi alkohol memiliki risiko lebih besar mengidap penyakit mematikan itu.

“Lalu orang yang cenderung gemuk atau berat badannya naik, itu risiko kanker payudaranya lebih tinggi,” tandasnya.

Di samping itu, Jeffry menyebut ada faktor X yang dapat memicu terjadinya kanker payudara. Ia mengatakan, faktor X cenderung menjadi pekerjaan rumah bagi tenaga kesehatan. Lantaran hal ini tak bisa diidentifikasi.

“Saya sebutnya sebagai faktor X atau faktor apes. Kenapa? Sudah hidup sehat, tidak ada penyakit keturunan tetap kena kanker,” ujar dia.

Whatsapp Image 2023 02 07 At 13.59.43 - inilah.com

Jalan satu-satunya untuk mencegah faktor X ini kata dia adalah dengan deteksi dini. Di mana hal tersebut juga butuh kesadaran dari masing-masing orang untuk melakukan pengecekan ke rumah sakit.

“Kita faktor X ini ga bisa diidentifikasi, dan bagaimana kita mencegahnya? Di situ perannya deteksi dini, jadi kita tidak hanya bisa mengandalkan yang namanya pencegahan tadi,” tutur dia.

Melihat masalah tersebut, RS Siloam menyadari peran dan tanggung jawab besar yang diemban dalam pelayanan kepada masyarakat luas. Dengan pengetahuan, keterampilan,serta kemampuan dari segi skala dan inovasi, RS Siloam berada dalam posisi strategis untuk mendukung transformasi layanan kesehatan di Indonesia yang dipimpin oleh Kementerian Kesehatan RI.

“Seiring dengan bertambahnya kasus kanker di Indonesia yang semakin kompleks, pendekatan multidisiplin dari berbagai macam spesialis yang terkoordinasi diperlukan untuk menghasilkan prognosis optimal yang berfokus pada kesembuhan pasien,” kata Network Operations Managing Director Siloam Hospitals Group, Hendy Widjaja,

“Untuk mendukung hal tersebut, saat ini Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) mengembangkan limaPusat Unggulan (Centers of Excellence) yaitu Breast Cancer Care Alliance (kanker payudara), Gynaecology Cancer Center, Gastrointestinal Cancer Center, Lung Cancer Center, dan Hematology & Malignancy Center yang didukung oleh talenta medis dari beragam spesialisasi dan sub-spesialisasi, teknologi, serta infrastruktur,” tambahnya.

Menurut informasi yang terhimpun dalam Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan melalui Periksa Payudara Sendiri (SADARI) maupun pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan secara berkala.

Oleh karena itu upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat dan deteksi dini kanker payudara harus terus dilakukan secara luas kepada masyarakat.

Back to top button