Market

PT Wijaya Karya Suntik Modal Rp75,01 Miliar ke PT WSP, Percepat Proyek Tol Serang-Panimbang


PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengucurkan dana segar hingga Rp75,01 miliar untuk PT Wijaya Karya Serang Panimbang (WSP). Aksi korporasi ini menyerap 750.127.862 saham PT WSP dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Transaksi tersebut untuk menambah modal kerja, untuk menyelesaikan proyek pembangunan jalan tol Serang-Panimbang. Selain itu, transaksi tersebut untuk mempertahankan kepemilikan saham perseroan di PT WSP, dikutip dari keterbukaan informasi di BEI, Selasa (6/2/2024).

Dengan adanya transaksi itu, formasi pemegang saham WSP mengalami perubahan, yakni PT Wijaya Karya mengantongi 750,12 juta lembar atau setara dengan 82,98 persen senilai Rp75,01 miliar. PT PP menguasai 145,90 juta saham atau 16,14 persen senilai Rp14,59 miliar. Sedangkan PT Jababeka Infrastruktur sebesar 7,96 juta lembar atau 0,88 persen senilai Rp756,72 juta.

Perseroan merupakan salah satu pemegang mayoritas saham PT WSP. Selain itu perseroan juga menempatkan salah satu direksi dan dewan komisaris di jajaran manajemen PT WSP. 

Proyek jalan pembangunan Tol Serang – Panimbang melintasi beberapa kabupaten di Provinsi Banten seperti Serang, Lebak dan Pandeglang yang akan tersambung dengan Tol Jakarta – Merak. Selain itu jalan tol ini akan mendukung akses menuju kawasan pariwisata Banten dan sekitarnya, seperti Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon.

Rencananya jalan Tol Serang – Panimbang ini sepanjang 83,67 km yang terbagi menjadi tiga seksi, yakni seksi 1 sepanjang 26,50 km yang menghubungkan Serang – Rangkasbitung telah beroperasi sejak 2021 lalu.

Kemudian seksi 2 sepanjang 24,17 km menghubungkan Rangkasbitung – Cileles. Untuk seksi 1 dan 2 menjadi porsi Badan Usaha Jalan Tol (BIJT) PT Wijaya Karya Serang Panimbang.

Selanjutnya seksi 3 sepanjang 33 km menjadi porsi pemerintah dengan menghubungkan Cileles – Panimbang yang ditargetkan selesai pada pertengahan 2024.

Tol ini akan memberikan kemudahan dan efisiensi waktu perjalanan, misalnya dari Jakarta menuju Tanjung Lesung. Sebelumnya rute ini membutuhkan waktu tempuh sekitar empat – lima jam, nantinya hanya menjadi sekitar dua – tiga jam dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam. 

Back to top button