Kanal

Dari Mekkah ke Sidratul Muntaha: Pelajaran Hidup dari Perjalanan Isra Miraj


Peristiwa Isra Miraj merupakan salah satu kejadian penting dalam sejarah Islam yang membawa sejumlah hikmah mendalam bagi umat Muslim. Dalam malam yang penuh dengan keajaiban ini, Nabi Muhammad SAW menjalani perjalanan spiritual yang luar biasa dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, dan kemudian naik ke langit hingga mencapai Sidratul Muntaha.

Ayat Alquran dalam Surah Al-Isra’ ayat 1 secara eksplisit mengabadikan perjalanan ini, menegaskan keagungan Allah yang membawa Rasulullah SAW melihat sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya. Ini bukan hanya perjalanan fisik, tapi juga spiritual yang mengandung pelajaran tentang keimanan, ketaatan, dan kekuasaan Allah SWT.

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ١

Artinya: “Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (surah Al Isra ayat 1)

Menurut Tafsir Alquran Kementerian Agama RI, ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT memperjalankan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan memperlihatkan kepada beliau tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya.

Perjalanan tersebut berlangsung pada malam hari, dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Dalam sejumlah riwayat disebutkan, setelah dari Masjidil Aqsa, Rasulullah SAW dinaikkan ke langit hingga Sidratul Muntaha.

Peristiwa ini terjadi pada malam 27 Rajab, setahun sebelum hijrah, menjadi titik balik penting dalam sejarah Islam. Melalui perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW menerima salah satu hadiah terbesar untuk umatnya: perintah salat lima waktu sebagai tiang agama. Ini menunjukkan betapa pentingnya shalat dalam kehidupan seorang Muslim, sebagai sarana komunikasi langsung dengan Allah SWT.

Pertemuan dengan para nabi di setiap langit selama perjalanan Isra Miraj menegaskan kesinambungan dan persatuan dalam risalah kenabian, mengajarkan kepada umat Islam tentang pentingnya menghormati dan mengikuti ajaran semua nabi.

Keputusan Nabi Muhammad SAW untuk memilih susu daripada arak saat ditawarkan oleh Malaikat Jibril merupakan simbol dari pemilihan jalan yang suci dan fitrah, menunjukkan pentingnya keputusan dalam kehidupan yang dapat membawa kepada kebaikan atau keburukan.

Negosiasi atas jumlah salat yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW bersama Allah SWT, dengan bantuan Nabi Musa AS, mengajarkan tentang rahmat dan kemurahan Allah SWT kepada umat-Nya. Ini menunjukkan bahwa Allah SWT menginginkan kemudahan bagi umat-Nya, bukan kesulitan.

Akhirnya, Isra Miraj bukan hanya peringatan tentang perjalanan ajaib Nabi Muhammad SAW, tetapi juga tentang kedekatan, kecintaan, dan kepedulian Allah SWT terhadap umat manusia. Ini merupakan pengingat tentang kekuasaan Allah, kebutuhan akan iman dan ketaatan, serta pentingnya shalat dalam kehidupan seorang Muslim. Isra Miraj mengajarkan umat Islam untuk selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengikuti sunnah Rasulullah SAW, dan menjadikan setiap aspek kehidupan sebagai sarana untuk mendapatkan ridha-Nya.

Back to top button