Market

Dampak kebakaran Gunung Bromo, Tingkat Hunian Hotel Anjlok hingga 50 Persen

Dampak kebakaran yang terjadi di kawasan hutan Gunung Bromo, Jawa Timur sangat besar terhadap keberlangsungan industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dampak yang sangat terasa dari kebekaran kawasan hutan Gunung Bromo adalah tingkat okupansi hotel yang merosot secara signifikan di bawah 50 persen karena dampak kebakaran hutan.

“Apa yang terjadi di Bromo sangat kita sayangkan, prihatin, karena dampaknya sangat besar,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno seperti dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, Senin (18/9/2023).

Dengan dampak tersebut, Sandiaga mendorong untuk dilakukannya kajian secara menyeluruh terkait aspek CHSE (cleanliness, health, safety and environmental sustainability) di seluruh taman nasional juga destinasi wisata berbasis alam lainnya.

“Dilakukan kajian agar aspek-aspek keselamatan yang fokus pada pariwisata berkualitas dan berkelanjutan dapat berjalan dengan baik,” ujar Sandiaga.

Kebakaran hutan dan lahan terjadi di kawasan wisata Gunung Bromo tepatnya di area Bukit Teletubbies. Api diduga berasal dari flare yang dinyalakan pengunjung saat mereka melakukan sesi foto pre-wedding, pada Rabu, 6 September 2023.

Akibat hal tersebut kebakaran meluas dan diperkirakan mencapai 500 hektare. Saat ini pihak kepolisian telah melakukan penyidikan dan telah menetapkan satu orang tersangka.

Terkait hal ini, Sandiaga mendukung penuh upaya penegakan hukum dari pihak kepolisian.

“Sudah diproses hukum dan ada pembelajaran, pembinaan. Kalau ada pengulangan harus ada efek jera. Jadi hukum harus mampu memberikan rasa keadilan karena banyak masyarakat yang terdampak jadi kehilangan lapangan pekerjaan pendapatan akibat ulah dan kecerobohan pelaku,” jelas Sandiaga.
 

Selama pemadaman baik menggunakan water bombing dengan helikopter Super Puma maupun kendaraan darat memerlukan tidak sedikit. Pada Minggu (10/9/2023), water bombing dilakukan sebanyak 5 kali atau kurang lebih dua jam.

Sedang pada Senin (11/9/2023), water bombing dilakukan sebanyak 17 kali selama lebih 6 jam. Dari hitungan kasar, water bombing yang digunakan untuk padamkan Bromo kurang lebih menghabiskan dana Rp1,2 miliar. 

Back to top button