Hangout

Shinzo Abe Ditembak hingga Alami Henti Jantung, Kenali Gejala dan Dampaknya

Jumat, 08 Jul 2022 – 15:17 WIB

Shinzo Abe Ditembak

Mungkin anda suka

Istimewa

Eks Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengalami henti jantung usai ditembak oleh Tetsuya Yamagami, pada Jumat, (8/7/2022). Penembakan ini terjadi saat Shinzo Abe memberikan pidato terkait kampanye pemilihan seorang kandidat pemilu dari partainya, Demokrat Liberal yang akan dilakukan pada Minggu ini.

Berdasarkan keterangan polisi setempat setelah penembakan, Abe mengalami henti jantung karena tidak menunjukkan tanda-tanda vital. Ia segera dibawa ke rumah sakit, dan kemudian dipindahkan ke Universitas Kedokteran Nara. Lalu apa itu henti jantung, apa akibatnya, dan bagaimana penanganan pada orang yang mengalami hal ini, berikut penjelasannya.

Dilansir dari webmd, Jumat, (8/7/2022), henti jantung atau yang biasa disebut dengan cardiac arrest atau suddehn cardiac arrest (SCA) adalah kondisi jantung secara tiba-tiba berhenti berdetak karena gangguan daya listrik pada otot jantung.

Gejala henti jantung yang umum terjadi adalah tubuh tiba-tiba ambruk, tidak bernapas, tidak ada denyut nadi, hingga hilang kesadaran. Hal ini juga dialami oleh Abe yang langsung jatuh ambruk di jalanan Kota Nara, barat Jepang, dan dilaporkan belum sadarkan diri hingga kini.

Akibat dari henti jantung ini akan membuat penderitanya tidak bisa bernapas dengan normal, tidak sadarkan diri, hingga berhenti bernapas. Saat jantung berhenti bekerja, maka suplai darah dengan oksigen akan berkurang yang akan menyebabkan kerusakan otak.

Pada proses penanganan henti jantung, ahli medis akan memberikan resusitasi jantung dan paru atau CPR (Cardiopulmonaru Resuscitation). Selain CPR, orang yang mengalami henti jantung juga akan menerima perawatan berupa kejutan listrik atau defibrilasi agar jantung dapat kembali berdetak secara normal.(TKA)

Back to top button