Market

Cerita Mendag Zulhas Buka Jalur Perdagangan ke Afrika

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengungkapkan selama setahun menjabat, pria yang akrab disapa Zulhas itu berhasil memperluas pasar non-tradisional.

Zulhas memandang kawasan Afrika serta Timur Tengah sebagai target pasar non-tradisional yang baik untuk dilirik.

“Yang penting kita lakukan setahun ini adalah memperluas pasar yang non-tradisional, karena pasar tradisionalnya sudah ‘cerewet’ melambat, kita coba buka pasar-pasar yang baru,” ujar Zulhas saat peluncuran Buku Kerja Bantu Rakyat Satu Tahun Perjalanan Zulkifli Hasan Sebagai Menteri Perdagangan di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).

Ia melanjutkan, proses penjajakan ke pasar-pasar baru di luar Tanah Air membuat dirinya menemukan sejumlah negara yang dipandang tepat untuk daerah pemasaran produk-produk dari Indonesia. Dengan dua kawasan tersebut, ia contohkan adalah yang berada di wilayah Timur Tengah serta Afrika.

“Timur Tengah yang uangnya banyak, ada 400 juta orang di situ yang belum optimal. Tadi ada teman dari asosiasi kopi ingin mengembangkan (pasar-red) Timur Tengah. Timur Tengah sekarang berkembang pesat,” sambung politikus dari Partai PAN ini.

Perluasan pasar non-tradisional ini bukan hanya untuk produk dari perusahaan besar semata, karena Zulhas memastikan Kemendag juga ikut mendorong masuknya produk UMKM ke pasar di Timur Tengah. Salah satu realisasinya pada 10 Februari 2023. Saat itu dirinya melepas produk UMKM bermerek Helda’s Snack dari PT Safeline Indonesia ke Jeddah, Arab Saudi.

“Afrika juga hampir 1,4 miliar manusia, dulu Afrika kelaparan, sekarang sudah cukup makan dan bisa belanja. Itu cocok sesuai dengan produk-produk Indonesia yang menengah ke bawah, itu juga pasar besar sekali,” tambahnya.

Di bawah kepemimpinan Zulhas, Kemendag mencatat ekspor Indonesia ke negara di Afrika seperti Mesir tercatat tinggi dengan totalnya mencapai USD$1,3 miliar dan berhasil surplus perdagangan USD$1,1 miliar. Dengan komoditas yang diekspor adalah minyak kelapa sawit, kopi, kelapa, hingga benang.

Sedangkan untuk membuka jalur dari kalangan pengusaha, pasar non-tradisional di benua tersebut memang memiliki kedekatan khusus dengan beberapa produk dari Indonesia. Ambil contoh produk untuk menengah ke bawah terbilang diminati di negara-negara Afrika. Produk seperti sarung yang populer di negara seperti Somalia sampai Djibouti hingga mie instan di pasar Nigeria yang ternyata dikuasai oleh Indomie.

Back to top button