News

Cegah Politisasi Agama, Imam Besar Masjid Istiqlal Siap Backup KPU

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjalin kerja sama dengan pemuka agama untuk menjaga harmonisasi dalam beragama di tahun politik. Kerja sama ini diwujudkan dengan audiensi antara tokoh lintas agama dengan KPU, Jumat (19/5/2023).

Imam besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengatakan audiensi yang terselenggara di ruang rapat lantai 1 Gedung KPU, Jakarta Pusat, ini dilakukan untuk mencegah upaya-upaya politisasi agama saat kampanye pemilu.

Audiensi ini, menurutnya suatu hal yang baru, belum pernah dilakukan pada gelaran pemilu-pemilu sebelumnya. Ia menilai sinergi ini penting, untuk itu Nasaruddin menegaskan dirinya akan siap mem-backup KPU.

“Jadi ini kita akan mem-backup apa yang telah diputuskan KPU. Kami bersedia dipinjam mulutnya oleh KPU dalam rangka menciptakan validitas bangsa dan umat yang lebih baik. Bagaimana supaya emosi keagamaan itu kita tidak dilibatkan terlalu jauh dalam rangka memperjuangkan suatu kepentingan jangka pendek,” ujar dia di Kantor KPU RI, Jumat (19/5/2023)

Ke depannya, tutur dia, setelah beraudiensi ia akan gencar memberikan arahan dan imbauan kepada seluruh anggota majelis lainnya untuk mempersiapkan kematangan beragama dalam menghadapi pesta demokrasi.

“Jangan sampai nanti hanya kepentingan sesaat tetapi kita melibatkan emosi keagamaan tidak pada tempatnya, itu kita akan lakukan pencegahan,” jelas Nasaruddin.

Ia pun turut mengingatkan masyarakat dan peserta pemilu agar tidak menggunakan tempat ibadah sebagai sarana kampanye. Nasaruddin menginginkan pesta demokrasi berjalan dengan baik, tidak saling mencela atau mencederai persaudaraan.

“Mari kita melakukan pesta demokrasi ini tapi tanpa mencederai persaudaraan kita satu sama lain, seusai pemilu kita menerima satu sama lain,” tandasnya.

Back to top button