News

Cegah Diabetes, Sebaiknya Minuman Berpemanis Tulis Dampak Buruk Konsumsi Gula Berlebihan

Dampak buruk konsumsi gula berlebihan sangat menyiksa bagi kesehatan. Terlebih untuk anak-anak. Minuman berpemanis yang banyak disuguhkan di mini market sangat menarik bagi anak-anak.

Dokter spesialis anak konsultan endokrinologi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Aman Bhakti Pulungan menyebutkan produsen minuman berpemanis seharusnya mencantumkan dampak buruk gula, seperti halnya produk rokok.

Dalam produk rokok, jelas terlihat adanya gambar dan dampak buruk jika konsumsi rokok berlebihan. Hal ini yang dimaksud Aman Pulungan, bisa juga diterapkan hal serupa pada minuman berpemanis. 

“Tidak boleh mengandung gula terlalu banyak, dan setiap minuman harus ada dampak buruk gula sama seperti rokok. Produsen minuman harus berani katakan gula memiliki efek apa saja,” kata Aman saat temu media virtual sambut Hari Diabetes Sedunia 2023, Jakarta, dikutip Sabtu (11/11/2023). 

Masih menurut Aman, langkah tersebut bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya kasus diabetes, terutama pada anak. 

Kasus diabetes pada anak banyak disebabkan oleh kandungan gula yang berlebih dalam makanan atau minuman berpemanis.

Dia menambahkan, sangat mendukung adanya peluang penerapan cukai pada minuman manis, sebagai salah satu langkah agar masyarakat tidak kecanduan terhadap makanan atau minuman berpemanis.

“Ini cukai harus ya, industri sekarang ini harus jujur, dalam arti memastikan kandungan gula. Walaupun jus yang katanya tanpa gula, ternyata ini juga ada kandungannya,” paparnya. 

Tidak hanya itu, Aman yang juga Guru Besar Ilmu Kedokteran Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menjelaskan perubahan perilaku masyarakat dalam mengonsumsi makanan atau minuman juga perlu di dorong sejak dini.

Dia menambahkan, saat ini makanan sehat sulit ditemukan di lingkungan sekolah. Padahal, sekitar 30 hingga 50 persen kehidupan anak berada di sekolah.

“Apalagi kalau full day, dan tidak ada snack sehat di sekolah, sulit untuk mendapatkan makanan sehat. Sementara di negara lain, buah-buahan ada di sekolah,” paparnya.

Back to top button