Hangout

Kemenkes RI: Gagal Ginjal Berpengaruh pada Metabolisme Tubuh

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Jubir Kemenkes RI) Mohammad Syahril menyebut ginjal menjadi salah satu organ penting yang berhubungan dengan metabolisme tubuh manusia. Apabila tubuh mengalami gagal ginjal, maka akan berpengaruh pada sistem metabolisme tubuh.

“Ginjal ini dan apabila terjadi gangguan, karena ginjal ini kan sebagai pusat metabolisme ya, organ yang sangat penting. Nah apabila terjadi, maka ini akan mengganggu metabolisme dan gangguan metabolisme ini akan menyebabkan organ lain terganggu juga. Nah, untuk itu kita boleh sampai terganggu tapi jangan sampai gagal ginjal,” terang Syahril dalam Konferensi Pers Perkembangan Acute Kidney Injury (AKI) di Indonesia secara virtual, Jakarta, Rabu, (19/10/2022).

Mungkin anda suka

Ia menyinggung, jika seseorang mengalami gagal ginjal, maka ginjal tidak dapat beraktivitas sebagai alat metabolisme tubuh yang ditandai dengan berkurangnya frekuensi Buang Air Kecil (BAK).

“Itu ditandai dengan frekuensi kencing kemudian jumlah urine juga sangat sedikit bahkan kalau betul-betul terjadi kerusakan (ginjal) yang lebih berat, maka tidak terjadi produksi air kencing atau urine itu,” tambahnya.

Kasus gagal ginjal akut pada anak

Pada fase inilah yang menjadi penyumbang tingkat kematian tertinggi dalam kasus gagal ginjal akut atau AKI pada anak. Untuk itu, Kemenkes RI mengimbau kepada masyarakat untuk segera melakukan tindakan cepat apabila sudah ada gejala terkait AKI tersebut.

“Makanya pada saat ini, kita sampaikan himbauan kepada masyarakat, pada tenaga kesehatan untuk lebih waspada, lebih cepat untuk melakukan tindakan apabila ada gejala-gejala yang saya sebutkan tadi, yaitu frekuensi kencing, kemudian jumlah kencingnya itu sangat menurun dan bisa disertai dengan demam, diare, mual, batuk, maupun pilek, tapi tidak selalu ya,” jelasnya.

Diketahui hingga saat ini sudah terdapat 206 kasus di Indonesia dari per tanggal 1 Januari hingga 18 Oktober 2022 dengan 99 anak meninggal karena mengalami AKI. Oleh sebab itu, Kemenkes RI meminta kepada apotek dan juga rumah sakit untuk tidak memberi, meresepkan dan menjual obat sirop kepada anak-anak.

“Kemenkes sudah meminta untuk sementara ini tidak meresepkan obat-obat atau memberikan obat-obat dalam kesediaan cair atau sirop sampai hasil penelitian tuntas,” tegas Syahril.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button