News

Catatan Dua Dekade MK: 3.580 Perkara Diputus, 51 Lainnya Diperiksa


Mahkamah Konstitusi (MK) RI mencatat sebanyak 3.631 perkara teregistrasi selama dua dekade berdirinya MK yakni sejak 2003 hingga 2023.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua MK Suhartoyo dalam sidang Pleno Khusus Penyampaian Laporan Tahunan 2023 dan Pembukaan Masa Sidang Tahun 2024 di Gedung MK, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2024).

Ia menjelaskan, dari 3.631 perkara sebanyak 3.580 perkara telah diputus. Hingga akhir tahun 2023 masih terdapat 51 perkara dalam proses pemeriksaan.

“Dari jumlah perkara yang telah diputus, terdiri atas 1.739 putusan perkara pengujian undang-undang (UU), 1.136 putusan perkara perselisihan hasil pilkada, 676 putusan perkara perselisihan hasil pemilu dan pemilihan presiden atau wakil presiden dan 29 putusan perkara Sengketa Kewenangan Lembaga Negara (SKLN),” ujar Suhartoyo memaparkan.

Lebih lanjut, dia merinci, dari 3.580 perkara yang sudah diputus, terdapat 446 putusan dikabulkan, sedangkan 1.584 putusan ditolak. Selanjutnya, sebanyak 1.216 putusan tidak dapat  diterima, 246 perkara ditarik kembali oleh pemohon.

“Sebanyak 66 perkara dinyatakan gugur, dan 22 perkara dinyatakan MK tidak berwenang mengadili,” ucap Suhartoyo.

“Jika dikemukakan per perkara, untuk perkara pengujian UU dari 1.790 perkara, telah diselesaikan 1.739 perkara dengan rincian 1.509 putusan dan 230 ketetapan,” ujarnya.

Selanjutnya, dalam melaksanakan wewenang menguji UU terhadap Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, sejak 2003 hingga 2023, terdapat 356 UU telah dimohonkan pengujian ke MK.

“Dalam rentang waktu yang sama, sembilan UU yang dimohonkan pengujian, diputus dengan dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945 secara keseluruhan,” tuturnya.

Sementara, untuk perkara SKLN, dari 29 perkara yang diputus, terdapat satu putusan dikabulkan, dua putusan ditolak, 18 putusan tidak dapat diterima. Sementara, satu perkara dinyatakan tidak berwenang mengadili, dan tujuh perkara ditarik kembali oleh pemohon.

Terkait perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), secara keseluruhan telah diputus 676 perkara. Adapun, perkara perselisihan hasil pemilihan kepala daerah sejak tahun 2008 hingga 2021, MK telah memutus keseluruhan 1.136 perkara.
 

Back to top button