News

Selain Jokowi Effect, Ini Faktor-faktor Penyebab Ketatnya Persaingan Golkar-PDIP


Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut ada beberapa faktor yang membuat partai beringin mampu bersaing ketat dengan PDIP dalam perebutan suara di DPR RI pada Pemilu 2024.

Salah satunya, tutur dia, karena faktor ketokohan, baik dari internal maupun eksternal partai, termasuk peran dari sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Mungkin salah satunya karena approval rating Pak Jokowi cukup baik. Golkar selama ini hubungannya juga cukup baik dengan Pak Jokowi, mungkin bisa jadi ada efeknya,” ujar Doli di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu (10/3/2024).

Begitu juga dengan peran Golkar mengusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres. “Mungkin (Paslon yang diusung pada pilpres) bisa jadi ada efeknya, tapi yang paling mendasar adalah kami bekerja secara sungguh-sungguh secara internal,” tegasnya.

Selain itu, ia menambakan, apa yang didapatkan Golkar pada Pileh 2024 tak terlepas dari persiapan matang untuk menghadapi ketatnya persaingan dalam kontestasi pesta demokrasi lima tahunan.

“Tiga setengah sampai empat tahun, kami persiapan secara serius. Dan kami yakin kerja keras itu tidak mengkhianati hasil,” ujarnya menambahkan.

Beberapa faktor lain, Doli mengatakan, tentu sebuah partai harus mampu mempersiapkan kemandirian secara internal, melalui infrastrukturnya.

“Alhamdulillah Partai Golkar ini partai yang tertua di Republik ini, insya Allah tahun ini kita sudah 60 tahun. Jadi infrastruktur kita sebenarnya sudah cukup lama ada, walaupun kita mengetahui bahwa instrumen-instrumen ini harus perlu direvitalisasi,” tutur dia.

Lalu, ada juga faktor dari para caleg yang menjadi penentu bagi kemenangan Golkar di Pemilu 2024 ini, bahkan sejumlah nama-nama caleg yang berlaga sejatinya telah disusun sejak tiga setengah tahun yang lalu.

“Jadi kami cukup lama merekrut 200 persen dari jumlah kursi per dapil, setahun kemudian kita evaluasi menjadi 150 persen, menjelang DCS 100 persen, dan dari DCS dan DCT juga kita evaluasi lagi,” kata Doli.

“Jadi memang kemudian yang bertarung itu adalah orang-orang yang sudah teruji di lapangan, yang dikasih surat tugas, dan mereka melaporkan kegiatan-kegiatan mereka dalam rangka mendekatkan diri,” tutur dia lagi.

Back to top button