Market

Demi Beras Murah, Warga Rela Antre Mengular hingga Tiga Jam


Warga harus rela antre hingga tiga jam untuk mendapatkan beras murah dari Bulog melalui program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sejak jam enam pagi bila ada operasi pasar yang dilakukan di tingkat kecamatan.

Seperti yang dialami Bu Erna, warga Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Jawa Barat yang harus antre tiga jam untuk mendapatkan beras murah seharga Rp10.600 per kilo dalam operasi pasar di Jalan Ciwastra Kota Bandung.

“Saya sudah antri tiga jam baru dapat, lumayan harganya murah lima kilo Rp53 ribu. Beras ini sekilo cuma Rp10.600 kalau di pasar Rp15 ribu,” katanya dalam sebuah tayangan video yang beredar di media sosial, dikutip Kamis (22/2/2024).

Dalam operasi pasar di kecamatan tersebut, Bulog menyiapkan beras hingga 10 ton. Pasar murah tersebut akan dilakukan bergantian di setiap kecamatan.

Hal yang sama juga dirasakan Tumini salah seorang warga yang mengantre beras murah di depan Plasa Temanggung, Jawa Tengah. Dia sudah ikut antrean untuk dapat beras murah walaupun sejak pukul enam pagi. Antriannya pun mengular hingga 200 meter.

Beras murah tersebut ludes terjual dalam waktu satu jam dengan banyaknya warga yang menginginkan beras murah. “Kalau saya yang gak mampu senang sekali. Saya dapat uang kan dari buruh cuci, kalau harga (beras) mahal, tidak bisa beli sekilo ya terpaksa beli setengah kilo,” katanya.

Warga yang mengantre beras murah tersebut harus bersaing dengan warga lainnya. Apalagi pasokan yang disiapkan Bulog hanya delapan ton.

Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah sudah mendistribusikan beras SPHP ke masing-masing daerah. Tujuannya untuk mengendalikan harga beras yang sudah di atas HET, jadi dengan beras Bulog masyarakat dapat membeli beras dengan harga murah Rp10.900  per kg.

Seperti pernyataan Menteri Perdagangan yang mengajak masyarakat untuk beralih membeli beras dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk mengatasi imbas kenaikan harga saat ini.

“Pemerintah membanjiri pasar dengan SPHP, beras Bulog yang disubsidi, yang dijual Rp10.900 per kg. Anggap Rp11 ribu lah per kilo,” kata Mendag Zulhas saat memantau harga bera di Pasar Bulu, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (20/2/2024) lalu.

Selain itu, lanjut Mendag Zulhas, harga beras lokal premium mahal juga disebabkan pergantian musim antara Januari hingga Maret karena adanya El Nino.

Back to top button