News

Cak Imin: Jamuan Makan Bakal Cawapres dengan Ma’ruf Amin Ditunda

Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus bakal cawapres pasangan Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyebutkan acara makan siang bersama Wapres Ma’ruf Amin ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

“Saya dihubungi Mensesneg katanya Rabu, ternyata ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan,” ujar Cak Imin kepada wartawan saat dihubungi di Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut akan mengundang tiga bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk santap siang bersama. Langkah ini dilakukan Ma’ruf setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang tiga bakal calon presiden (bacapres) makan siang bersama di Istana Merdeka, Senin (30/10/2023).

“Memang saya dijadwalkan bertemu dengan cawapres, tapi kan kita lagi mengatur waktunya sebab ini kan pada keliling semua,” kata Ma’ruf di saat  meninjau Posyandu Dahlia di Jambi, Selasa (31/10/2023).

Ma’ruf menjelaskan, pihaknya masih menunggu waktu saat ketiga bacawapres, yaitu Gibran Rakabuming Raka, Mahfud MD, dan Muhaimin Iskandar ada di Jakarta. Sebab, ujar dia, mengundang ketiga bacawapres untuk hadir dalam satu momen bukan hal  mudah.

“Hari-hari ini kita lakukan lobi-lobi (penyesuaian waktu), kapan yang ketiga-tiganya ada di Jakarta. Itu ternyata bukan masalah gampang (mencari kesesuaian waktu). Yang satu di Jawa Tengah, satu ke Jawa Timur, satu ke Papua,” ujarnya.

Apabila terlaksana, kata Ma’ruf, dirinya akan mengajak para bacawapres berdiskusi tentang upaya meredam konflik. Pasalnya, sikap para pendukung kontestan akan bergantung pada para pemimpin.

“Karena bagaimanapun kan di bawah itu bagaimana yang di atasnya, kontestan ini, baik partai pendukung, capres dan cawapres maupun tim pemenangan masing-masing. Nah, ini kalau bisa tensinya (turun). Suasana damai, dingin, pemilu kita tidak menimbulkan masalah,” katanya.

Saat disinggung langkah Presiden Jokowi menjamu para bacapres dengan santap siang pada Senin (30/10/2023), Ma’ruf menilai hal itu bagian mencegah terjadinya polarisasi di tengah masyarakat terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Juga menghindari hoaks. Dalam rangka sesuai koridor,” kata Ma’ruf menambahkan.

Back to top button