News

Awas Macet, Ribuan Buruh Jabodetabek Kumpul di Patung Kuda Menuju Gedung DPR

Kalau melintasi Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda di Jalan Medan Merdeka, hingga kawasan Senayan, sebaiknya hati-hati. Ada demo buruh besar-besaran.

Hari ini (Senin, 7/2/2022), ribuan buruh akan demo menolak UU No 11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja atau Omnibus Law. Titik kumpulnya di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Mereka akan mengarah ke Gedung DPR/MPR RI di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

Disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, ribuan buruh se-Jabodetabek bakal demo gedung DPR. Kali ini, buruh mendesak UU Cipta Kerja yang sudah diputus Mahkamah Konstitusi (MK) melanggar konstitusi, dicabut. Selain itu, buruh memperjuangkan aturan presidential thershold 0%. “Aksi buruh se-Jabodetabek di DPR pada 7 Februari 2022. Dengan titik kumpul langsung di DPR, sekitar jam 10.00 WIB pagi,” ujar Said dalam virtual conference, Jakarta, Minggu (6/2/2022).

Menurut Said, buruh lintas serikat secara tegas menolak omnibus law tersebut kembali dibahas di DPR. Mereka, ingin agar undang-undang sapu jagat tersebut dicabut.

Sejumlah buruh yang tergabung dalam Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) melakukan aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Senin (16/11).

“Jangan memanfaatkan omicron yang sudah mulai meningkat, jangan saat omicron seperti yang sudah-sudah, pembahasan tidak melibatkan partisipasi publik,” ujarnya.

Said mengatakan, selain aksi di DPR, para buruh juga akan menggelar aksi serentak di tiap gedung pemerintahan di 34 provinsi. Aksi buruh dijamin mematuhi aturan petugas keamanan serta mengikuti protokol kesehatan (prokes) ketat yang ditetapkan Satgas COVID-19. “Bilamana pemerintah dan DPR terus memaksakan kehendak, membahas UU Cipta Kerja, maka serikat buruh akan menyerukan pemogokan. Setop produksi, kami sudah lelah dibohongi DPR, walaupun ada dua fraksi menolak, ketika diminta jadi saksi keduanya menolak,” tutur Said.

 

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button