Market

Buruh Tuntut Upah Naik Tiap Tahun, Prabowo Punya Solusi Visioner

Menyikapi desakan upah naik tiap tahun dari kalangan buruh, calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, punya solusi visioner.  Solusinya haruslah berada di titik tengah.

Mungkin anda suka

Kata dia, masalah upah, tidak bisa diputus oleh buruh semata. Namun perlu dibicarakan dengan pengusaha.

Dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diselenggarakan INDEF, Rabu (8/11/2023), Prabowo mengingatkan buruh untuk tidak membabi buta dalam memperjuangkan kenaikan upah. Namun harus mempertimbangkan kondisi ekonomi perusahaan.

Masuk akal,. Saat ini, banyak pengusaha yang kelimpungan, karena tingginya biaya produksi yang dipantik anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Karena, bahan baku industri di Indonesia, mayoritas harus impor. Di sisi lain, permintaan global anjloknya tak kira-kira.

Prabowo benar. Kalau dipaksakan upah naik 15 persen di tengah semakin seretnya permintaan maka industri tidak punya pilihan. Mengurangi produksi atau gulung tikar. Kedua pilihan pahit itu jelas merugikan buruh. Karena perusahaan akan memutuskan untuk PHK (pemutusan hubungan kerja) besar-besaran.

Solusinya, Prabowo menawarkan, keluarga buruh akan diberikan banyak insentif berupa makan siang, pendidikan dan layanan kesehatan gratis. “Kita juga berikan subsidi listrik, sekolah, kemudian makan siang. Bila perlu subsidinya 100 persen. Untuk orang yang memang membutuhkan,” kata Prabowo

Demikian pula biaya transportasi untuk buruh akan diberikan subsidi. “Hai buruh, angkutan akan kita bebaskan supaya kerja ringan. Beban mereka tidak berat,” kata Prabowo.

Prabowo benar, bahwa tantangan ekonomi yang dihadapi pengusahaa saat ini, memang berat. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa Sastraatmaja mengatakan, tahun ini hingga 2025, menjadi tahun berat bagi industri tekstil.

Karena, itu tadi, Permintaan ekspor akan tekstil dan produk tekstil (TPT) dari pasar global, terjun bebas alias anjlok. 
“Karena, ekonomi global masih terkoreksi seiring geopolitik dan daya beli yang belum pulih. Tahun ini hingga 2025 masih akan sulit,” paparnya.

Saat ini, kata Jemmy, industri benar-benar memasuki masa paceklik. Karena perang Ukraina-Rusia serta penyerangan Israel ke Palestina, berdampak kepada krisis global.

Di sektor perdagangan global, sejumlah negara menerapkan trade barrier atau pembatasan arus perdagangan untuk menyelamatkan industri lokalnya. Sehingga wajar bila banyak negara mengurangi impor.

Pelemahan industri ini sudah memakan korban. Berdasarkan catatan Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), sudah ada 7 industri TPT yang merumahkan buruh dan PHK. Totalnya mencapai 6.500 buruh yang tersebar di Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Back to top button