Kanal

Si ‘Gemoy’ Dicapit ‘Kepiting’, Bisakah Menang Satu Putaran?


Memenangkan pilpres satu putaran adalah mimpi semua pasangan calon (paslon), segala cara akan dilakukan. Bak kawanan kepiting terjebak dalam ember, mereka akan saling tarik menarik agar tidak ada yang bisa keluar.

Bagi pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran bukan sekadar angan-angan, melainkan sebuah asa atau harapan yang harus dijaga, bahkan dianggap logis untuk direalisasikan. Mengingat dalam berbagai hasil survei, pasangan ini sering unggul dari dua lawannya, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adrian Sopa mengatakan dalam temuan terbaru lembaganya, menunjukkan besarnya peluang Prabowo-Gibran untuk memenangkan kontestasi dalam satu putaran. Sebab, elektabilitasnya kini sudah mencapai 46,6 persen. Sementara elektabilitas dua lawannya, Anies-Muhaimin berada diangka 22,8 persen dan Ganjar-Mahfud pada angka 24,4 persen. “Karena untuk satu putaran ini, sebenarnya (Prabowo-Gibran) hanya perlu tambahan yang tadi itu sekitar 4 persen,” ujar Adrian di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Akan tetapi, Analis politik dan keamanan dari Universitas Jenderal Achmad Yani, Bandung, Yohanes Sulaiman menilai, meskipun popularitasnya masih tertinggi, dukungan terhadap Prabowo tampaknya mengalami stagnasi, yang mungkin menimbulkan kekhawatiran bagi kubunya.

“Bisa lihat dalam perdebatan-perdebatan (debat capres), Prabowo berusaha bermain aman, hanya berusaha bertahan dalam putaran tersebut dan tidak terlalu banyak melakukan serangan terhadap Ganjar, karena merekalah pemilih yang kemungkinan besar ingin dia tarik ke pihaknya,” ucap Yohanes.

Lantas bagaimana kubu Prabowo-Gibran mengejar kekurangan empat persen ini?

Komandan Tim Fanta TKN Prabowo-Gibran, Arief Rosyid optimistis bisa meraih kemenangan satu putaran. Pihaknya akan terus menggencarkan komunikasi ke basis-basis pemilih Presiden Joko Widodo (Jokowi), mantan rival Prabowo di dua pemilu sebelumnya, yang kini berada dalam satu kapal.

post-cover

Di luar itu, tutur Arief, yang menjadi kunci utama untuk memenangkan kontestasi dalam satu putaran adalah dengan menggaet anak muda sebanyak-banyaknya. Sebab, dari total 205 juta pemilih dalam daftar pemilih tetap Pemilu 2024, Generasi Milenial mendapat hak suara tertinggi dengan 66,8 juta pemilih. Lalu, Generasi Z menyumbang sekitar 46,8 juta pemilih. Jika diakumulasikan, jumlahnya lebih dari 113 juta pemilih atau sekitar 56,54 persen dari total keseluruhan pemilih.

Namun dirinya mengakui, masih banyak anak muda yang apatis bahkan apolitis, memandang keterlibatan dalam politik, sekalipun hanya sebagai pemilih dalam pemilu, sebagai opsi terakhir. Mereka condong menomorsatukan urusan gaya hidup dan kebebasan. Untuk itu, Arief bersama tim gencar melakukan pendekatan dengan beragam cara.

“Kami adakan diskusi dengan anak muda dari berbagai komunitas untuk mengingatkan jangan golput. Lalu kami juga beri dukungan dan bantuan bagi dokter dan tenaga kesehatan muda, mendekati komunitas motor untuk mendukung hobi mereka jadi manfaat ekonomi, menggerakkan jiwa usaha para pemuda desa dengan program Fanta Village,” ucapnya kepada Inilah.com, di Jakarta, Sabtu (20/1/2024).

Terlepas berhasil atau tidaknya TKN menumbuhkan minat anak muda berpartisipasi dalam politik, Marcus Mietzner dari Australian National University, menilai Prabowo sudah sukses mendulang popularitas di kalangan pemilih Gen-Z, atau mereka yang lahir setelah tahun 1997. Menurutnya, besar peluang Prabowo-Gibran untuk menang dalam satu atau dua putaran. “Selisihnya dengan kompetitornya Itu besar sekali. Dalam pemilu di negara lain, dengan selisih 20 persen, pemilu dianggap selesai,” tutur dia, dikutip South China Morning Post.

Kondisi Prabowo-Gibran yang sedang di atas angin ini, tentu bukan hal yang menyenangkan bagi dua kubu lawan. Entah siapa yang menginisiasi, tapi kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud belakangan ini terlihat kompak, seakan memberi sinyal untuk bersatu menggagalkan pilpres satu putaran, mencoba peruntungan di putaran kedua.

post-cover

Serangan kombinasi dua kubu ini, bisa dibilang dimulai dalam arena debat ketiga pilpres, pada dua pekan lalu, Minggu (7/1/2024). Anies dan Ganjar kompak mencoba mendegradasi Prabowo dengan memberikan rapor merah terhadap kinerja Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Prabowo. Ganjar memberikan nilai lima, sedangkan Anies memberi nilai 11 dari 100.

Di luar arena debat, serangan kombinasi terus berlanjut. Kubu Ganjar-Mahfud melalui Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto cukup gencar menyuarakan soal ketidaknetralan aparat, bahkan dengan lantang menyebut ada sejumlah Penjabat (Pj) kepala daerah yang diintimidasi dan dimobilisasi untuk memenangkan Prabowo-Gibran. “Ada Pj-pj yang sebenarnya netral tetapi kemudian karena tidak mau menjalankan suatu keberpihakan kepada paslon 2 (Prabowo-Gibran), itu diganti,” ucapnya, di Jakarta, Minggu (14/1/2024).

Sialnya, isu ketidaknetralan ini jadi bumerang, ketika Palti Hubarat, salah satu relawan Ganjar, ditangkap pihak kepolisian karena kasus dugaan penyebaran hoaks terkait beredarnya rekaman Forkopimda Kabupaten Batu Bara untuk memenangkan Prabowo-Gibran, di jejaring media sosial X (Twitter), belum lama ini.

Sementara kubu AMIN menyuarakan dugaan upaya rekayasa. Anies menilai kubu paslon nomor urut 2 terlalu gencar menggaungkan pilpres satu putaran, seakan hal itu merupakan suatu keharusan yang wajib diwujudkan. Ia menekankan, keputusan untuk menentukan kemenangan ada di tangan rakyat. “Rakyatlah yang menentukan apakah satu calon dapat suara berapa persen. Kalau elite yang menentukan nanti dilakukan rekayasa untuk tercapai angka yang diharapkan elite,” ujar Anies di sela-sela kegiatan kampanyenya, di Ambon, Senin (15/1/2024).

Dari sisi ilmu psikologi, apa yang sedang dilakukan kubu paslon 1 dan 3, disebut sebagai crab mentality atau mentalitas kepiting. Merujuk publikasi The “Crabs In A Bucket” Mentality In Healthcare Personnel: A Phenomenological Study, sikap itu diumpamakan seperti kawanan kepiting dalam ember.

Mengutip Psychology Today, crab mentality ungkapan perumpamaan seperti melihat kepiting saling menarik saat memanjat ingin melarikan diri keluar dari ember. Saat salah satu kepiting sudah hampir berhasil keluar, tapi oleh yang lain akan dicapit, ditarik lagi masuk dalam ember.

Hasrat persaingan yang berlebihan diliputi iri, minim rasa percaya diri, dan mudah putus asa yang mempengaruhi sikap crab mentality. Pola pikir orang yang bersikap crab mentality cenderung beranggapan, jika dirinya tidak bisa mendapat tujuan itu, orang lain juga tak boleh mendapatkannya. Caranya, dengan mengajak orang lain untuk supaya sama-sama merasakan kesengsaraan.

Kembali ke soal serangan kombinasi paslon 1 dan 3. Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Mahfuz Sidik angkat bicara terkait tudingan dua kubu tersebut. Ia menjamin tidak ada upaya pemaksaan, intimidasi apalagi rekayasa. Ia menjelaskan narasi menang satu putaran hanya sekadar booster penyemangat. “Untuk memompa daya juang seluruh elemen termasuk kelompok relawan yang terus berdatangan, memastikan kita bisa menang satu putaran,” ujarnya.

post-cover

Wakil TKN lainnya, Eddy Soeparno menambahkan, dalam era di mana segala informasi sudah sangat mudah didapatkan seperti sekarang ini, dirinya menilai sulit kecurangan terjadi dalam pelaksanaan pesta demokrasi. “Jadi kalaupun ada, saya kira itu bisa langsung dilaporkan, banyak jalur untuk melaporkan kecurangan atau hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan jalannya sebuah pilpres dan pemilu yang fair,” kata dia kepada Inilah.com,

Menanti Koalisi Putaran Kedua

Isu akan berkoalisinya kubu paslon 1 dan 3 memang sedang santer, tapi belum tentu juga pasti terwujud. Jika melihat rekam jejak hubungan antara PDIP dengan Anies, terbilang sering panas. Misalnya, dalam urusan menjual saham bir milik Pemprov DKI di salah satu produsen bir, di masa Anies menjabat sebagai gubernur.

Anies dalam acara silaturahmi akbar di Ciamis, Jawa Barat, Kamis (4/1/2024) secara terang-terangan menyebut bahwa partai banteng moncong putih adalah pihak yang paling bersikeras menolak niatannya menjual saham tersebut. Alhasil, saham bir tersebut masih belum bisa dijual hingga dirinya selesai menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. “Karena kita tidak punya kekuatan di DPRD yang kuat, maka oleh PDIP itu diblok terus. Memang yang ditolak ketuanya, dari mana, PDIP,” tutur dia.

post-cover

Selain urusan saham bir, PDIP juga termasuk yang lantang mengkritik langkah Anies menggelar Formula E pada 2020. Kritikan dilontarkan langsung oleh sang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Nah, Gubernur DKI ini tahu apa tidak, kenapa sih kalau mau bikin Formula E itu, kenapa sih harus di situ (di Monas)? Kenapa sih nggak di tempat lain? Kan begitu, peraturan itu ya peraturan, kalian juga mesti tahu jangan sampai melanggar peraturan,” ucap Megawati pada Februari 2020.

Megawati juga pernah menyebut Jakarta amburadul. Salah satu basisnya adalah Jakarta saat dipimpin Anies, kala itu tidak masuk tiga besar Kota Mahasiswa Terbaik 2020 versi Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Dalam riset itu, Jakarta menempati peringkat keenam. “Persoalannya, sekarang saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul, karena apa, ini tadi seharusnya city of intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya,” kata Megawati pada November 2020.

Dalam internal Koalisi Perubahan pengusung Anies pun belum satu suara terkait bermitra dengan kubu Ganjar-Mahfud. Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim membuka peluang kubu AMIN untuk menjalin koalisi dengan kubu paslon nomor urut 2. Ia menegaskan, saat ini komunikasi yang dilakukan pihaknya masih bersifat informal, serta dilakukan oleh masing-masing individu. Komunikasi akan berlanjut secara formal setelah pencoblosan pada 14 Februari mendatang.

“(Terbuka ke) semua, dengan paslon 2 pun juga terbuka. Kita terbuka. Sampai hari ini kita belum ada plotting yang seperti itu. Tapi komunikasi tetap terbuka,” ujar Hermawi, di Auditorium Akademi Bela Negara Partai NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024).

Sederet dinamika politik ini, menunjukkan bahwa siapa lawan dan kawan di putaran kedua masih gelap. Bahkan baru-baru ini tersebar juga kabar yang menyebut bahwa Presiden Jokowi tengah meminta waktu bertemu dengan Megawati, berharap bisa berkoalisi di putaran kedua. Isunya, Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey yang jadi perantaranya. Jokowi juga disebut sampai menawarkan jabatan menteri koordinator (Menko) bagi PDIP jika mau rujuk kembali. Benar atau tidaknya, kita lihat nanti. [Rez/Clara/Reyhaanah/Rizki/Syahidan]

Back to top button